Telset.id, Jakarta – Facebook telah menangguhkan tiga jaringan akun Rusia yang berusaha campur tangan dalam politik domestik di delapan negara Afrika. Akun-akun itu terikat dengan seorang pengusaha Rusia yang pernah cawe-cawe pada Pilpres AS 2016.
Menurut Reuters, seperti dikutip Telset.id, Kamis (31/10/2019), mereka menggunakan hampir 200 akun palsu untuk menargetkan orang di Madagaskar, Republik Afrika Tengah, Mozambik, Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Kamerun, Sudan, dan Libya.
{Baca juga: AI Facebook Bisa “Sembunyikan” Anda dari Sistem Pengenalan Wajah}
Di antara mereka berhasil mengumpulkan lebih dari satu juta pengikut. Semua jaringan terhubung ke entitas terkait pemodal Rusia bernama Yevgeniy Prigozhin, taipan katering yang didakwa oleh jaksa penuntut khusus AS sebagai pendukung Presiden Donald Trump.
Di beberapa negara Afrika, jaringan yang dikelola oleh Rusia bekerja sama dengan warga setempat untuk menyamarkan asal usul. Targetnya pengguna internet. “Ada kongkalikong antara aktor lokal dan orang Rusia , kata Nathaniel Gleicher, kepala keamanan siber Facebook.
Facebook menolak untuk mengidentifikasi orang atau organisasi lokal mana yang telah bekerja dengan akun-akun itu. Selama ini, Prigozhin dijuluki “Koki Putin” oleh media Rusia karena kerap mengadakan jamuan makan bersama pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
{Baca juga: Putri Martin Luther King Sebut Disinformasi di Facebook Berbahaya}
Tetapi, para peneliti di Universitas Stanford, yang bekerja sama dengan Facebook, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Grup Wagner, kontraktor militer yang melakukan misi tempur klandestin atas nama Kremlin di Ukraina dan Suriah.
Reuters melaporkan bahwa tahun lalu kelompok itu berkembang menjadi pekerja di bidang ekonomi dan diplomatik di negara-negara asing, termasuk Republik Afrika Tengah sebagai bagian dari upaya Rusia untuk meningkatkan pengaruh di kawasan Benua Hitam. [SN/IF]
