Telset.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengecam Apple lantaran menolak untuk membuka kunci enkripsi iPhone yang digunakan oleh para penjahat. Padahal, selama ini Apple mendapat kemudahan bisnis dari pemerintah Donald Trump.
Trump menyampaikan hal tersebut lewat cuitan di Twitter. Kritik Trump muncul di tengah penyelidikan kasus penembakan fatal tiga warga AS oleh seorang perwira Angkatan Udara Saudi di Stasiun Angkatan Laut di Pensacola, Florida, bulan lalu.
Menurut laporan New York Post, seperti dikutip Telset.id, Kamis (16/01/2020), episode ini menandai gejolak terbaru mengenai debat privasi pengguna antara perusahaan teknologi seperti Apple dan Facebook melawan pihak berwenang Paman Sam.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Apple Terbaru}
Perusahaan-perusahaan teknologi berpendapat bahwa enkripsi yang kuat melindungi privasi dan keamanan pengguna. Lain hal, para pejabat penegak hukum mengatakan bahwa para penjahat menggunakan teknologi untuk menghindari keadilan.
Pemerintah AS pun meminta kepada perusahaan-perusahaan teknologi untuk memberikan cara untuk memecahkannya dengan mengungkit kasus-kasus besar seperti Pensacola dan penembakan massal 2015 oleh militan di San Bernardino.
{Baca juga: Apple Makin Getol Daur Ulang iPhone Pakai Robot Daisy}
“Kami membantu Apple terkait perang dagang dengan China dan sebagainya. Namun, Apple menolak untuk membuka kunci enkripsi iPhone yang digunakan oleh para pembunuh, pengedar narkoba, dan unsur-unsur kriminal lain,” tegas Trum di Twitter.
Apple menyatakan tidak dapat mengakses data enkripsi dengan kode sandi dan disimpan di iPhone. Apple menyebut, untuk melakukannya, harus diciptakan alat khusus. Sejauh ini, Apple masih bungkam dalam menyikapi kritik sang Presiden. (SN/MF)