Telset.id – Elon Musk mengusulkan solusi radikal untuk mengatasi perubahan iklim dengan memblokir sebagian sinar Matahari menggunakan konstelasi satelit bertenaga surya dan kecerdasan buatan. CEO SpaceX dan Tesla itu mengungkapkan idenya melalui platform X (sebelumnya Twitter) pada Senin (18/11/2024), menyatakan bahwa penyesuaian kecil terhadap energi surya yang mencapai Bumi dapat mencegah pemanasan global.
Dalam utas diskusinya, Musk menjelaskan bahwa “konstelasi satelit AI bertenaga surya berskala besar akan mampu mencegah pemanasan global dengan melakukan penyesuaian kecil terhadap jumlah energi surya yang mencapai Bumi.” Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap kekhawatiran tentang perubahan iklim, meskipun Musk lebih dikenal dengan visinya untuk menjadikan kehidupan multi-planet dan memperluas kesadaran ke bintang-bintang.
Ketika seorang pengguna menanyakan bagaimana satelit-satelit tersebut dapat melakukan penyesuaian presisi tanpa mengacaukan iklim Bumi, serta potensi konflik global untuk mengendalikan mekanisme sekuat itu, Musk hanya merespons dengan satu kata: “Ya.” Ia menambahkan bahwa “hanya diperlukan penyesuaian kecil untuk mencegah pemanasan global atau pendinginan global. Bumi telah beberapa kali menjadi bola salju di masa lalu.”
Kontroversi Solar Geoengineering
Konsep memblokir sinar Matahari untuk mengurangi perubahan iklim, yang dikenal sebagai solar geoengineering atau modifikasi radiasi surya, telah menjadi bahan perdebatan serius di kalangan ilmuwan. Sebagian besar pakar sepakat bahwa hal ini mungkin dilakukan, tetapi mengandung risiko yang sangat besar. Sistem iklim seluruh planet adalah mekanisme yang sangat kompleks dan rumit, dan hampir pasti bahwa pemblokiran sinar matahari akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Begitu diimplementasikan, teknologi ini tidak dapat dengan mudah dihentikan atau dibatalkan. Oleh karena itu, solar geoengineering dianggap sebagai langkah darurat yang hanya akan dipertimbangkan dalam situasi kritis. Fakta bahwa konsep ini sedang dibahas secara serius mencerminkan tingkat keprihatinan terhadap perubahan iklim saat ini, dengan beberapa eksperimen telah direncanakan meski menghadapi kendala hukum.
Baca Juga:
Metode Alternatif dan Visi Jangka Panjang
Selain konsep satelit AI yang diusulkan Musk, para ilmuwan telah mempelajari berbagai metode solar geoengineering lainnya. Salah satunya adalah marine cloud brightening, yang melibatkan penyemaian awan dengan aerosol untuk meningkatkan reflektivitasnya, sehingga mampu memantulkan lebih banyak sinar matahari kembali ke angkasa. Metode yang paling banyak dipelajari adalah stratospheric aerosol injection, di mana partikel kimia seperti sulfur dioksida dilepaskan ke atmosfer atas untuk memantulkan radiasi matahari.
Namun, tidak satu pun dari metode ini yang melibatkan konstelasi satelit AI global yang mengatur alokasi sinar Matahari seperti yang diusulkan Musk. Dalam postingannya, Musk setuju dengan penilaian seorang pengikut bahwa konsep ini akan menjadi “fitur logis” untuk peradaban Kardashev Tipe II – peradaban hipotetis yang mampu memanfaatkan seluruh energi Matahari dengan membangun megastruktur di sekitarnya.
Musk sebelumnya menyatakan bahwa satelit Starlink terbarunya adalah “jalur” menuju peradaban Kardashev Tipe II. Saat ini, SpaceX mengoperasikan hampir 9.000 satelit Starlink di orbit, yang meskipun tidak memblokir Matahari, telah dikritik karena mengganggu pengamatan astronomi terhadap alam semesta yang jauh. Perkembangan teknologi satelit dan sistem kendali canggih seperti yang digunakan dalam Android Auto yang semakin mirip sistem asli mobil menunjukkan bagaimana integrasi AI dapat mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi.
Implementasi sistem AI skala besar seperti yang diusulkan Musk juga relevan dengan perkembangan sistem operasi modern, termasuk iOS 26 yang mengintegrasikan AI secara mendalam untuk mengubah cara penggunaan perangkat. Perbedaan pendekatan dalam pengembangan teknologi tercermin dalam perbedaan utama antara Android Auto dan Android Automotive, di mana masing-masing sistem memiliki filosofi integrasi yang unik.
Meskipun visi Musk tentang konstelasi satelit pengatur iklim terdengar seperti fiksi ilmiah, diskusi tentang solar geoengineering terus mendapatkan momentum di kalangan ilmuwan dan pembuat kebijakan. Beberapa peneliti telah memperingatkan tentang bahaya mencoba meredupkan Matahari untuk mendinginkan planet, menekankan bahwa solusi yang lebih aman adalah mengurangi emisi gas rumah kaca secara langsung.
Perdebatan tentang solar geoengineering mencerminkan tantangan yang lebih luas dalam menghadapi perubahan iklim, di mana solusi teknologi canggih harus dipertimbangkan dengan hati-hati terhadap potensi risiko dan konsekuensi yang tidak diinginkan. Seiring dengan perkembangan teknologi satelit dan AI, diskusi tentang pengelolaan iklim global kemungkinan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang.

