Telset.id, Jakarta – Salah satu kunci utama Blibli.com mampu bersaing di jajaran top pasar e-commerce Indonesia karena mengandalkan sistem pergudangan untuk menunjang kecepatan operasional. Tak heran jika Blibli berencana akan menambah enam warehouse (gudang) baru di Jakarta dan empat kota lainnya.
Saat ini Blibli telah memiliki tiga warehouse untuk menunjang operasional di Jabodetabek, yakni warehouse di Cawang Jakarta Timur, Cakung Jakarta Utara, dan Batu Ceper Tangerang. Ketiga warehouse milik Blibli tersebut total memiliki luas sekitar 16.000 meter persegi.
Selain tiga gudang tersebut, Blibli berencana akan membangun enam warehouse tambahan dengan total luas mencapai 200 ribu meter persegi, lengkap dengan 200 pusat pemenuhan kebutuhan (fullfilment center). Ditargetkan semua gudang ini akan rampung pada pertengah 2018.
“Satu dari gudang baru itu akan menjadi central, yang akan dibangun di sekitar wilayah Marunda dengan luas 10.000 hektar,” ungkap CEO Blibli.com Kusumo Martanto di sela acara buka bersama di gudang Blibli di Cawang, Rabu (22/6/2016).
Sementara warehouse lainnya akan berfungsi sebagai hub untuk memenuhi kecepatan pengiriman barang ke luar pulau Jawa. “Kami akan bangun di Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar,” ujarnya.
[Baca juga: Blibli.com Berikan Resep Sukses Jalani Bisnis E-Commerce]
Kusumo mengklaim saat ini Blibli telah mampu mengcover pengiriman barang ke 90% kelurahan yang ada di Indonesia, termasuk di luar pulau Jawa, dengan tetap memberlakukan free ongkir (ongkos kirim).
Ia mengungkapkan, warehouse Blibli saat ini menampung lebih dari 800 ribu barang untuk 15 kategor, dengan penambahan antara 10 ribu hingga 15 ribu barang per dua pekan. “Tingkat conversion rate di Blibli sekarang mencapai 4% untuk perangkat desktop dan 6% perangkat mobile,” jelasnya.
Menurutnya, sistem teknologi di gudang Blibli sangat penting untuk mengelola stok barang, penyimpanan, memproses pemesanan, pengemasan, sampai pengiriman ke konsumen melalui Blibli Express maupun partner ekspedisi
Kusumo juga nampak bangga dan antusias saat menceritakan bahwa saat ini tim operasional dan IT di Blibli semuanya ditangani oleh putra-putra Indonesia, termasuk sistem teknologi yang mereka gunakan dikembangkan oleh tim Blibli sendiri.
“Dulu awalnya sistem yang kita pakai dari IBM, tapi sejak tahun 2015 kita sudah memperbarui sistem teknologi untuk operasional yang dibuat oleh tim Blibli sendiri,” ucap Kusumo dengan bangga.
[Baca juga: Blibli.com Kebanjiran Order Busana Muslim di Bulan Ramadhan]
Ia menambahkan, dengan membangun sistem teknologi sendiri, Blibli dapat menekan cost menjadi lebih efisien. “Sekarang cost terbesar dialokasikan untuk sumber daya manusia dan sistem operasional,” tandasnya. [HBS]