Telset.id, Jakarta – Sistem keamanan biometrik sekarang tidak hanya menggunakan sidik jari dan pengenalan wajah, tapi juga pembuluh darah. Meski diklaim lebih aman, namun para hacker telah menemukan cara untuk meretas sistem keamanan pembuluh darah.
Dikutip dari Motherboard pada Senin (31/12/2018), pada konferensi Hacking Chaos Communication Congress yang diadakan di Leipzig, Jerman, peneliti keamanan memamerkan model tangan yang terbuat dari lilin yang bisa digunakan untuk meretas sistem otentikasi berbasis pembunuh darah.
Biasanya, sistem autentikasi pembuluh darah akan memindai bentuk, ukuran, dan lokasi dari pembuluh seseorang yang ada di tangan. Pola dari pembuluh darah juga harus diidentifikasi setiap kali sistem memindai tangan seseorang.
{Baca juga: Pakai Biometrik, Bandara AS Ringkus Pengguna Paspor Palsu}
Untuk menipu sistem itu, para peneliti mengembil 2.500 gambar dari tangan seseorang menggunakan kamera SLR yang telah dimodifikasi. Filter infrared pada kamera itu telah dilepas sehingga bisa menampilkan pembuluh darah dari tangan yang difoto dengan lebih jelas.
Setelah itu, para peneliti membuat tangan dari lilin yang didasarkan dari ribuan foto tersebut. Mereka juga memastikan bahwa tangan dari lilin itu memiliki detail pembuluh darah yang sama. Alhasil, tangan palsu ini cukup baik dalam mengelabui sistem otentikasi berbasis pembuluh darah.
{Baca juga: Peneliti Kembangkan Teknologi AI untuk Deteksi Alzheimer}
Untungnya, metode yang digunakan oleh para peneliti untuk menipu sistem autentikasi tidak mudah ditiru. Sebab, mengambil foto dari tangan dalam jumlah yang cukup banyak bukanlah hal yang mudah, meski foto tangan yang diambil dari jarak lima meter dinilai cukup bagus.
Selain itu, proses peretasan sistem otentikasi pembuluh darah juga dinilai lebih sulit diakali jika dibandingkan dengan sistem sidik jari. Seseorang bisa mendapatkan sidik jari seseorang hanya dengan mengambilnya pada benda yang pernah dipegang. (BA/FHP)