Telset.id, Jakarta – Skandal mengenai pencurian data pengguna iPhone tampaknya kembali menyeruak. Kabarnya, aplikasi di iPhone, mengirim 1 ton data pengguna ke perusahaan pelacak tanpa izin dari pengguna.
Dilansir Telset.id dari Ubergizmo pada Rabu (29/05/2019), informasi ini berawal dari laporan yang ada di The Washington Post. Laporan yang ditulis oleh Geoffrey Fowler bersama dengan firma di bidang privasi data, Disconnect menemukan bahwa aplikasi seluler mengirim 1 ton data ke perusahaan pelacak pemasaran.
Fowler menceritakan bahwa perusahaan pemasaran dan firma riset menghubunginya. Pasalnya perusahaan tersebut mengaku mendapat kiriman terkait data pribadi Fowler yang berasal dari iPhone miliknya.
“Pada Senin malam baru-baru ini, selusin perusahaan pemasaran, firma riset, dan pembuat data pribadi lainnya mendapat laporan dari iPhone saya,” tulis Fowler.
{Baca juga: Yeay! Pengguna iPhone Kini Bisa Berdayakan WhatsApp Business}
Pada pukul 11:43 malam, perusahaan bernama Amplitude mengakui telah mengetahui nomor telepon, email, dan lokasi Fowler. Lalu pukul 3:58 pagi, seorang Appboy yang namanya disamarkan mendapat sidik jari digital dari ponsel miliknya.
“Pada pukul 6:25 pagi, pelacak bernama Demdex menerima cara untuk mengidentifikasi ponsel saya dan mengirim kembali daftar pelacak lainnya untuk dipasangkan,” tambag Fowler.
Sebenarnya melacak prilaku pengguna tidak selalu buruk. Tindakan tersebut biasanya tidak berbahaya di mana pengembang aplikasi ingin tahu fitur apa dari aplikasi yang digunakan dan yang tidak. Namun, ada kurangnya transparansi yang terjadi di mana sangat sedikit pengguna yang benar-benar tahu ke mana data mereka dikirim, atau kapan data itu dikirim.
Fowler memang memiliki saran, yaitu Apple dapat meminta aplikasi untuk memberi label ketika mereka menggunakan pelacak pihak ketiga. Apple pun tidak memberi konfirmasi terkait laporan ini. Memang iPhone dan perusahaan induknya Apple terus diserang isu tak sedap terkait penggunaan data pengguna.
{Baca juga: Apple Digugat karena Jual Data Pengguna iTunes}
Sebelumnya Apple digugat oleh pelanggan atas tuduh penjualan data pengguna. Pelanggan Apple mengungkapkan jika Apple secara tidak sah menjual informasi terkait riwayat pembelian dan data pribadi pengguna iTunes. [NM/HBS]
Sumber: Ubergizmo