Telset.id, Jakarta – Huawei kini menjadi sorotan di banyak negara, karena adanya tudingan Huawei mata-mata China. “Alergi” akan kehadiran Huawei juga terjadi di Kanada. Hal itu tergambar dari hasil survey Angus Reid Institute, dimana mayoritas warga Kanada tolak Huawei di negara tersebut.
Sebuah survei baru menunjukkan fakta bahwa warga Kanada tolak Huawei. Mereka tak mau perusahaan China itu jadi pemasok generasi baru jaringan nirkabel ultra-cepat yang sedang dibangun oleh perusahaan telekomunikasi Kanada.
Sebuah jajak pendapat online Angus Reid Institute yang diterbitkan pada Rabu (11/12/2019) waktu setempat menyebut, 69 persen warga Kanada tolak Huawei terlibat dalam jaringan nirkabel generasi kelima di Kanada.
{Baca juga: Setahun Bos Huawei Dipenjara, Akhirnya Menang Sidang}
Menurut laporan CBC, seperti dikutip Telset.id, Kamis (12/12/2019), survei juga menemukan fakta bahwa 66 persen responden memiliki pandangan negatif karena Huawei mata-mata China. Kalau dibandingkan, angka tersebut mengalami kenaikan dari 51 persen pada 2018 lalu.
Jajak pendapat imuncul ketika Amerika Serikat terus berupaya untuk meyakinkan sekutunya, termasuk Kanada, untuk memboikot Huawei. Presiden Donald Trump menyerukan bahwa Huawei adalah ancaman terhadap keamanan nasional karena pengaruh China.
Pemerintah AS memperingatkan, China dapat meminta kepada perusahaan untuk mengumpulkan informasi sensitif via perangkat buatan Huawei. Namun, tuduhan tersebut sudah dibantah. Raksasa elektronik China menyebutnya bertentangan dengan kepentingan bisnis perusahaan.
Sampai sekarang, Departemen Perdagangan Amerika Serikat masih memasukkan Huawei dalam daftar hitam. Perusahaan-perusahaan domestik dilarang keras bekerja sama dengan Huawei. Google termasuk perusahaan yang tak boleh mendukung Huawei.
Angus Reid Institute berujar, 43 persen dari 1.499 responden yang disurvei pada November 2019 mengatakan, Huawei pasti tidak boleh diizinkan masuk ke jaringan 5G Kanada. Sementara 25 persen lainnya mengatakan, Huawei seharusnya tidak diizinkan.
{Baca juga: Bos Huawei Disidang dengan Kaki Diikat Alat Pemantau}
Panasnya hubungan AS dan China yang terlibat dalam perang dagang juga berimbas di Kanada. Meruncingnya hubungan China-Kanada disebabkan oleh ditangkapnya CFO sekaligus puteri pendiri Huawei yang bernama Meng Wanzhou di Kanada pada 1 Desember 2018 lalu.
Penangkapan puteri dari Ren Zhengfei ini dilakukan berdasarkan dari permintaan penegak hukum Amerika Serikat (AS) di Vancouver, Kanada. Seperti dikutip Telset.id dari BBC, pihak Kanada mengatakan bahwa saat ini Meng sedang dalam proses ekstradisi oleh pemerintah AS.
Juru bicara Departemen Kehakiman Kanada menolak untuk menjelaskan lebih banyak tentang kasus ini, mengutip larangan publikasi yang diminta oleh Meng dan diperintahkan oleh pengadilan.
Huawei mengatakan pihaknya hanya memiliki sedikit informasi tentang tuduhan itu, dan tidak mengetahui kesalahan apa yang diperbuat oleh Meng.
Sedangkan kedutaan China di Kanada mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa atas permintaan AS, Kanada telah menangkap seorang warga negara China yang “tidak melanggar hukum Amerika atau Kanada”.
{Baca juga: CFO Ditangkap, Huawei Tunjuk Pejabat Baru?}
Pihak China telah menyampaikan protes keras terhadap pihak AS dan Kanada, dan mendesak mereka untuk segera memperbaiki kesalahan dan membebaskan Meng Wanzhou.
Walaupun belum ada pernyataan resmi soal kasus Meng Wanzhou, tetapi sejumlah media di Amerika Serikat telah melaporkan bahwa Huawei sedang diselidiki untuk potensi pelanggaran sanksi AS terhadap Iran. [SN/HBS]
Sumber: CBC