‘Deep Learning’ Bikin Google Translate Lebih Pintar & Akurat

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Bagi sebagian orang, Google Translate cukup bisa membantu meringankan pekerjaan untuk menerjemahkan bahasa yang diinginkan. Meski sudah semakin baik, namun harus diakui Google Translate seringkali masih tidak akurat, terutama saat menerjemahkan rangkaian kata dalam kalimat utuh.

Google sebenarnya mengetahui masalah itu, dan mereka tidak diam saja untuk mencari jalan keluarnya. Sebagai perusahaan raksasa teknologi, Google terus memperbaiki dan mengembangkan produk-produk layanannya agar bisa menjadi lebih pintar.

Saat ini sebagian produk Google telah menggunakan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang disebutnya “deep learning“. Teknologi ini melibatkan pelatihan jaringan saraf pada banyak data untuk kemudian membuat prediksi mengenai data baru.

Google Maps, Google Photos dan Gmail adalah beberapa produk yang telah mengaplikasikan teknologi ini. Dan kini berikutnya adalah giliran Google Translate.

Google Translate pun sebagian sudah menggunakan deep learning, seperti terjemahan visual instan untuk kata yang ditangkap oleh kamera smartphone. Namun saat Anda menggunakan Google Translate untuk hanya menerjemahkan teks, Anda tentu juga sudah tahu layanan terjemahan ini tidak 100% akurat.

Google Translate instant videoSeperti dilaporkan VentureBeat, dalam sebuah kesempatan wawancara dengan VentureBeat di acara konferensi Struktur Data di San Fransisco, kepala dari tim Google Brain, Jeff Dean membeberkan rencana yang sedang mereka jalankan untuk membuat Google Translate menjadi lebih akurat.

Dean mengatakan bahwa dia dan timnya saat sedang bereksperimen dengan terjemahan berbasis deep learning. Dia mengungkapkan bahwa mereka akan membuat Google Translate menjadi lebih akurat lewat eksperimen yang sedang mereka kerjakan.

Saat ini Translate bergantung pada banyak jenis teknologi, sementara eksperimen yang dilakukannnya hanya berdasarkan pada jaringan saraf, khusunya long short-term memory network (LSTM), seperti pada paper “Sequence to Sequence Learning with Neural Networks”.

Idenya adalah mengaplikasikan teknologi ke hasil produk Google Translate. “Saya pikir kami akan mendapatkan beberapa hasil yang bagus dan membuat terjemahan yang lebih akurat,” kata Dean.

Google Translate visual instanWell sebagai tambahan referensi, kami mendapatkan artikel menarik yang membahas deep learning. Dalam artikel tersebut ditunjukkan video yang memperlihatkan bagaimana Google Translate visual instant yang sudah menggunakan deep learning bisa menerjemahkan sekitar 20 bahasa, termasuk Indonesia, dengan akurat dan cepat dengan menggunakan smartphone.

Ya, dengan deep learning kita akan bisa melihat Google Translate akan semakin pintar, karena meniru cara kerja jaringan saraf otak yang paling dalam yang tersembunyi di antara lapisan input dan lapisan output di otak manusia. Begitulah cara kerja deep learning.

Teknologi akan terus berkembang dan membuat kita semakin terkagum-kagum. Bukan tak mungkin di masa depan kita bisa berbicara dengan orang yang berbeda bangsa dan bahasa, tapi bisa ngobrol dengan lancar menggunakan bahasa ibu masing-masing.

Misalnya kita berbicara dengan orang Rusia, tetap memakai bahasa Indonesia, tapi dia akan mendengarnya dalam bahasa Rusia, begitu juga sebaliknya. Jadi dimasa depan, kita bisa melihat “orang-orang aneh“ berbeda bangsa dan bahasa tapi bisa asyik ngobrol dengan bahasanya masing-masing. Sangat menarik bukan.

Yup, mudah-mudahan Google Translate akan menjadi lebih pintar dan akurat dalam menerjemahkan bahasa. Ide cemerlang, Google..!! Lihat video menariknya di bawah ini:

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI