AS Tuding China dan Rusia Manfaatkan Krisis Corona

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – China dan Rusia dituding mengambil keuntungan di tengah krisis corona. Mereka mengedepankan kepentingan pribadi di Eropa. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper.

Esper menggambarkan upaya China untuk mempromosikan peralatan jaringan telepon seluler Huawei. “Mereka mencoba menggunakan pandemi sebagai cara untuk berinvestasi di industri dan infrastruktur penting,” ujarnya.

{Baca juga: Amerika Serikat Kritik Negara yang “Buka Diri” ke China}

Menurut Reuters,  dikutip Telset.id, Selasa (5/5/2020), ia menyebut bahwa Huawei dan jaringan 5G adalah contoh penting dari aktivitas China. Komentar Esper datang tak lama setelah AS menyalahkan China atas wabah virus corona.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, mengatakan bahwa Washington memiliki bukti mengenai virus corona yang muncul dari laboratorium China.

Baik China dan Rusia telah menawarkan dukungan kepada Italia. Mereka mengirim dokter, peralatan medis, dan masker ke negara pertama di Eropa yang terdampak paling ekstrem oleh wabah virus corona tersebut.

AS telah lama menyarankan kepada negara-negara lain untuk memboikot Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia asal China. AS ingin menggagalkan upaya Huawei membangun jaringan 5G baru.

{Baca juga: Huawei Belum Bicara Lisensi 5G dengan Perusahaan AS}

Washington mengatakan, peralatan buatan Huawei dapat digunakan oleh pemerintah China untuk memata-matai. Huawei menyangkal. Demikian pula ZTE. Mereka membantah membuat perangkat demi kepentingan otoritas China.

Menerima tuduhan administrasi Donald Trump, Beijing langsung merespon dengan membantah tudingan itu.

Terkait soal 5G, Huawei sebelumnya mengatakan belum berbicara dengan perusahaan Amerika Serikat (AS) terkait proposal lisensi 5G untuk meredakan kekhawatiran tentang keamanan platform dengan melisensikan teknologi jaringan 5G.

Hal tersebut ditegaskan langsung oleh pendiri sekaligus CEO Huawei, Ren Zhengfei, pada 6 November 2019 lalu. Seorang eksekutif Huawei mengatakan, Oktober 2019 sedang dalam tahap awal pembicaraan.

Huawei melakukan pembicaraan awal dengan beberapa perusahaan telekomunikasi AS menyoal lisensi teknologi. Namun demikian, ia menyatakan bahwa perusahaan butuh waktu lama untuk menyimpulkannya.

Ide tentang biaya satu kali dalam pertukaran akses ke paten 5G, lisensi, kode, dan pengetahuan Huawei pertama dikemukakan oleh Ren pada September 2019. Tapi, tidak jelas apakah ada minat dari perusahaan AS. [SN/HBS]

 

SourceReuters

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI