Check-in di Bandara Sidney Pakai Teknologi Biometrik

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Penumpang Qantas Airlines yang melakukan perjalanan via Bandara Sydney akan berhadapan dengan sistem check-in terbaru. Mereka tak perlu menunjukkan paspor karena Bandara Sydney melakukan uji coba check in biometrik atau pengenalan wajah.

Sistem check-in biometrik dilakukan secara otomatis. Penumpang cukup melakukan proses pengenalan wajah, kemudian membawa tas, menuju akses lounge, dan naik pesawat. Check-in biometrik memudahkan kerja para pegawai di bandara.

Chief Executive Officer Bandara Sydney, Geoff Culbert, mengatakan bahwa wajah akan menjadi tiket masuk dan paspor bagi para calon penumpang. Pemakaian sistem biometrik pun mendapat dukungan dari pemerintah federal Australia.

Dilaporkan Engadget, pemerintah Australia menyuntikkan dana sekitar USD 16,6 juta agar teknologi tersebut bisa diadopsi di seluruh bandara. Saat ini, Canberra berada di urutan pertama untuk peluncuran check-in pintar pada Maret 2019.

Baca juga: Polisi AS Pakai Sistem Pengenal Wajah Amazon

Meski tergolong canggih, check-in biometrik masih menuai kontroversi. Seorang ilmuwan bernama Dr Bruce Baer Arnold mengatakan, biometrik cukup bahaya diterapkan untuk kepentingan umum, termasuk check-in di bandara.

“Teknologi itu bisa diakses oleh lembaga pemerintahan lain yang juga menggunakan biometrik. Hal tersebut jelas membahayakan pemerintah Australia,” jelas Arnold.

Teknologi serupa sudah diterapkan di Bandara Internasional Los Angeles (LAX), Amerika Serikat. Maskapai British Airways telah mengujicoba sistem pengenalan wajah biometrik pada Juni 2018 lalu untuk menghemat waktu check-in para penumpang.

British Airways, telah mengujicoba sistem pengenalan wajah biometrik “satu langkah” itu, tepatnya untuk proses boarding. Menurut laporan Travolution, proses tanpa kontak ini bergantung pada kemampuan sistem, ketimbang digabungkan dengan boarding pass.

LAX sendiri merupakan lokasi pertama di AS yang mengujicobakan teknologi pengenalan wajah tanpa kertas. Sistem ini menangkap foto masing-masing penumpang dan mengirimkannya ke patroli perbatasan pabean untuk dicocokkan dengan gambar digital yang diambil pada proses imigrasi awal.

Baca juga: Percepat Proses Boarding, Maskapai Inggris Pakai Face Recognition

Menggunakan wajah penumpang sebagai boarding pass, atau disebut juga biometric boarding, telah digunakan di LAX untuk meningkatkan pengalaman tamu dan meningkatkan keamanan serta keselamatan saat bepergian melalui bandara.

LAX mengklaim teknologi pengenalan wajah baru “sangat bermanfaat” untuk menghemat waktu dan keamanan bagi penumpang. [BA/HBS]

Sumber: Engadget

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI