Jakarta – Apa Anda termasuk orang-orang yang suka membeli charger tiruan untuk perangkat Anda? Jika ya, mungkin ada baiknya mulai berpikir ulang. Karena ternyata bukan hanya ponsel yang bisa rusak karena itu, nyawa Anda pun bisa melayang.
Anda tentu masih ingat bukan, dengan tragedi ponsel meledak sekitar satu tahun yang lalu? Saat itu, diberitakan seorang pramigari asal Cina tewas – diduga tewas akibat syok yang diterimanya saat menjawab panggilan telepon melalui iPhone 5 miliknya. Usut punya usut, tragedi itu, dan juga beberapa kejadian serupa setelahnya, terjadi karena penggunaan charger pihak ketiga yang tidak dianjurkan.
Dikutip telsetNews dari PhoneArena (23/06), charger pihak ketiga yang dibanderol dengan harga murah ini, yang tidak mengantongi kualifikasi program Made For iPhone (MFi) membahayakan bagi ponsel serta kehidupan Anda.
Charger pihak ketiga ini disebut-sebut dapat menyebabkan kerusakan komponen pada papan logic internal yang berhubungan dengan baterai ponsel. Komponen ini, chip U2 IC, mengontrol pengisian baterai pada iPhone 5. Lightning yang lebih murah membakar chip yang berarti bahwa setelah baterai kehabisan daya, ponsel akan mati.
Bahkan ketika baterai baru ditempatkan ke dalam iPhone 5, setelah masa pakai baterai mencapai 0%, baterai tidak dapat diisi ulang dan telepon Anda tak ubahnya batu bata. Alias mati sama sekali.
Sedemikian parahkah? Well, pada dasarnya charger pihak ketiga ini tidak mengatur mekanisme pengisian di dalam telepon, yang menyebabkan pelepasan tegangan berlebihan yang berdampak pada rusaknya chip dalam perangkat.
Tentu saja, chip itu bisa diganti. Tapi itu sama artinya dengan merampok diri sendiri. Apalagi mengingat jumlah uang yang harus Anda keluarkan untuk mendapatkannya, yakni lebih dari USD 100 atau sekitar Rp 1.2 juta. Itu belum termasuk kemungkinan bahwa hidup Anda juga akan dalam bahaya.
Nah, bagaimana, masih berpikir untuk membeli charger tiruan?