Telset.id, Jakarta – Sejumlah perusahaan teknologi yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat seperti Amazon dan Facebook mengajak karyawannya untuk bekerja di rumah. Tujuannya satu, mencegah penyebaran Virus Corona.
Dilansir Telset.id dari The Verge pada Sabtu (07/03/2020), Amazon merekomendasikan karyawan yang berkantor Seattle dan Bellevue untuk bekerja dari rumah hingga akhir Maret 2020. Rekomendasi tersebut muncul setelah Amazon mengkonfirmasi pada 2 Maret 2020 bahwa salah satu karyawannya yang berbasis di Seattle dikarantina karena terinfeksi Virus Corona.
{Baca juga: Akibat Virus Corona, Ribuan Googlers Dapat “Cuti Bersama”}
Tindakan Facebook lebih ekstrem lagi. Mereka telah menutup salah satu kantornya di Seattle setelah seorang kontraktor dinyatakan positif terinfeksi Virus Covid-19 tersebut. Artinya 5.000 karyawan yang berkantor di kota tersebut harus bekerja di rumah hingga 31 Maret 2020 mendatang.
Setali tiga uang dengan Microsoft dan Twitter. Microsoft mengizinkan karyawan yang berbasis di Seattle dan San Francisco untuk bekerja dari rumah hingga 25 Maret. Sedangkan CEO Twitter Jack Dorsey mendorong semua karyawannya untuk bekerja dari rumah jika mampu.
Hal ini karena pada tanggal 6 Maret 2020 kemarin seorang karyawan Twitter yang berbasis di Seattle diduga telah terinfeksi Virus Corona. Meskipun masih menunggu pengujian akhir, namun Twitter telah menutup kantor mereka di Seattle dan membersihkannya demi melakukan tindakan pencegahan.
Meski tak berlokasi di Seattle, Google rupanya melakukan tindakan yang sama. Perusahaan pimpinan Sundar Pichai tersebut meminta karyawannya di negara bagian Washington untuk bekerja di rumah. Selain itu mereka juga melarang karyawan untuk membawa pengunjung dari luar masuk ke kantornya di Washington.
{Baca juga: Takut Virus Corona, Facebook Batalkan Konferensi F8}
Langkah para perusahaan teknologi besar tersebut, juga diikuti oleh pabrikan game asal Jepang, Nintendo. Perusahaan akan membiarkan karyawannya yang bekerja di Washington dan California bekerja dari rumah. Hal serupa juga dilakukan pengembang game bernama Bungie demi mencegah penyebarn Virus Corona. Nah, bagaimana dengan perusahaan di Indonesia? [NM/IF]