Telset.id, Jakarta – Para ilmuwan di Kenya mengembangkan cara unik untuk basmi belalang atau hama lain yang memakan tanaman. Mereka sedang bereksperimen dengan inovasi yang diklaim ramah lingkungan.
Hama belalang di Nairobi merupakan yang terburuk selama tiga generasi, didorong oleh cuaca basah tidak sesuai musim dan disebarkan oleh sejumlah besar siklon. Hama itu juga melanda Afrika Timur dan Yaman.
Belalang biasanya dikendalikan dengan pestisida. Namun, bahan kimia tersebut merusak serangga lain dan lingkungan. Para ilmuwan di Pusat Internasional Fisiologi dan Ekologi Serangga (ICIPE) Kenya pun bereksperimen untuk mencari cara basmi belalang dan hama perusak.
{Baca juga: Benarkah Pekerjaan Manusia Semakin Terancam Robot?}
Menurut New York Post, ilmuwan Kenya sedang bereksperimen dengan biopestisida dan penggunaan belalang sebagai makanan manusia dan hewan guna mencari metode pemusnahan yang ramah lingkungan
Peneliti ICIPE adalah bagian dari kelompok yang menemukan isolat jamur, Metharizium acridum, yang dapat membunuh belalang tanpa membahayakan makhluk lain. Isolat sekarang digunakan di Afrika Timur.
Seperti dikutip Telset.id, Senin (06/07/2020), para peneliti menuangkan 500 jamur dan mikroba lain di bank bio untuk menemukan racun belalang lain. Sebagian besar berfokus kepada bau belalang dan feromon.
{Baca juga: Robot Bebek Ini Siap Bantu Petani Basmi Gulma}
Sebelum dapat terbang, belalang memiliki chemistry tertentu. Oleh karena itu, aroma unik memungkinkan mereka untuk tetap dalam kelompok. Bau tersebut akan berubah saat belalang dewasa.
Menyebarkan aroma itu di kalangan belalang muda dapat membantu menghancurkan kawanan. Mereka menjadi bingung, pecah berkeping-keping, menjadi kanibal satu sama lain dan rentan biopestisida. (SN/MF)