Telset.id, Jakarta – Seorang pria berumur 21 tahun dituduh telah melakukan penukaran SIM di eksekutif Silicon Valley untuk mencuri mata uang kripto alias cryptocurrency dengan nilai USD 1 juta atau sekitar Rp 14,5 miliar.
Pria belia tersebut diketahui bernama Nicholas Truglia. Ia biasa menggunakan apartemennya di West 42nd Street, Bay Area, San Fransisco, Amerika Serikat, sebagai markas untuk mencari target dari skema penipuan penukaran SIM.
Menurut laporan ZDNet, seperti dikutip Telset.id pada Minggu (25/11/2018), skema penukaran SIM adalah metode ketika penyerang menelpon petugas layanan pelanggan untuk memindahkan sebuah nomor ponsel ke perangkat baru.
Serangan itu hanya bersifat sementara karena para korban bakal segera menyadari bahwa nomornya bermasalah. Jeda waktu pengguna untuk mendapatkan kembali nomor memungkinkan pelaku untuk melewati sistem otentikasi dua faktor.
Pelaku melewati sistem tersebut untuk mengakses akun finansial seseorang. Jaksa penuntut umum menyatakan, Truglia menargetkan Robert Ross pada 26 Oktober 2018. Truglia berhasil melakukan serangan penukaran SIM dan mencuri Coinbase dan Gemini.
Jika ditotal, mata uang digital yang dicolong oleh Truglia berjumlah USD 1 juta. Mata uang kripto tersebut diambil oleh Truglia dari tabungan Ross yang sebenarnya diperuntukkan persiapan dana kuliah dua putri tercintanya.
Ross dengan cepat sadar bahwa ada masalah dengan nomornya dan menelpon operator yang digunakan. Namun, ketika nomornya dikembalikan, mata uang kripto yang ada di dalam tabungan telanjur dicuri dan ditukar menjadi uang.
Dikabarkan, ada beberapa eksekutif lain di Silicon Valley yang menjadi target serangan Truglia. Namun, akhirnya, tidak ada mata uang kripto yang dilaporkan tercuri. Secara keseluruhan, Truglia telah memakan hingga enam korban. [SN/HBS]
Sumber: ZDNet