BlackBerry Tulis Surat Terbuka untuk Yakinkan Pelanggan

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta – Suramnya masa depan BlackBerry di peta persaingan pasar smartphone global, membuat perusahaan asal Kanada itu melakukan berbagai upaya agar tidak ditinggalkan konsumennya. Salah satunya dengan cara membuat surat terbuka.

Surat terbuka yang dilayangkan BlackBerry kepada konsumennya ini merupakan salah satu cara mereka untuk meyakinkan konsumennya. Surat ini ditayangkan di surat kabar ternama di beberapa negara, seperti The Washington Post dan Wall Street Journal, dll. Total ada 30 surat kabar di 9 negara yang memuat surat BlackBerry tersebut.

Menurut Frank Boulben, Chief Marketing Officer BlackBerry, surat terbuka itu pada intinya ingin meyakinkan para investor dan konsumen bahwa di luar diskusi akuisisi, pihak perusahaan akan tetap melanjutkan dukungannya kepada konsumen, baik pelaku bisnis dan konsumen pemerintahan.

“Kami sadar saat ini adalah waktu yang menantang bagi kami dan kami tidak meremehkan situasi atau mengabaikan tantangan yang sedang kita hadapi. Kami sedang melakukan perubahan yang perlu untuk memperkuat BlackBerry”

“Satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah komitmen kami untuk Anda yang telah membantu membangun BlackBerry menjadi perangkat komunikasi yang paling terpercaya untuk para profesional bisnis di dunia,” tulis BlackBerry, yang dikutip dari Wall Street Journal, Selasa (15/10).

BlackBerry mengatakan meski saat ini banyak berita buruk tentang perusahaan, namun mereka masih memiliki “berita baik”, yakni perusahaan memiliki dana besar dan neraca yang bebas hutang.

Disebutkan saat ini perusahaan sedang dalam tahap restrukturisasi dengan tujuan untuk mengurangi biaya operasional hingga 50 persen agar dapat menjalankan perusahaan dengan lebih efisien. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa membaca surat terbuka BlackBerry tersebut disini

Seperti sudah diketahui, BlackBerry kini tengah tertatih-tatih untuk bisa keluar dari krisis keuangan yang membelit mereka. Dalam laporan keuangannya di kuartal ketiga lalu, vendor ponsel asal Kanada ini mengungkapkan mengalami kerugian hampir USD 1 miliar.

Imbas dari kerugian yang sangat besar itu, akhirnya memaksa BlackBerry mengambil langkah kurang populis dengan memangkas 4.500 karyawannya di seluruh dunia.[HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI