Jakarta – Krisis keuangan yang menerpa BlackBerry telah membuat produsen ponsel asal Kanada itu limbung. Dalam laporan terbarunya, BlackBerry menyatakan bahwa kerugian mereka di tahun fiskal 2014 diperkirakan mencapai USD400 juta. Angka ini jauh melebihi estimasi sebelumnya yang hanya USD100 juta.
Beberapa pekan lalu, BlackBerry juga telah merilis perkiraan kerugian perusahaan yang nyaris mencapai USD 1 miliar. Saat itu BlackBerry “mengkambinghitamkan” jebloknya pendapatan mereka akibat buruknya penjualan handset BlackBerry Z10.
Namun kali ini BlackBerry tak hanya menyebut Z10 sebagai biang kerok menurunnya penjualan mereka, tetapi juga mengeluhkan penjualan perangkat BlackBerry 10 yang tidak sesuai harapan.
Seperti dilaporkan The Verge, Jumat (4/10), dari 5,9 juta ponsel BlackBerry yang terjual diantara Juni sampai akhir Agustus, ternyata 4,2 juta diantaranya masih menjalankan BlackBerry 7.
Data tersebut menunjukan bahwa sejatinya handset BlackBerry 10 kurang laku di pasaran. Menurut analisa BlackBerry, perangkat BlackBerry 10 kurang laku karena tidak banyak menyediakan aplikasi seperti pada iOS dan Android.
Selain itu, dampak semakin banyaknya perangkat Android murah yang membanjiri pasar di sejumlah negara berkembang, seperti di Asia dan Afrika yang selama ini jadi basis penjualan BlackBerry.
Kini BlackBerry berharap pembelian senilai USD 4,7 miliar dari sebuah konsorsium asal Kanada bernama Fairfax Financial Holdings bisa mengangkat performa bisnis mereka di pasar smartphone global yang tengah jeblok.[HBS]