Telset.id, Jakarta – Para astronom telah melihat bintang menari di sekitar lubang hitam besar di tengah galaksi Bima Sakti. Mereka mengatakan, fenomena itu membuktikan bahwa teori Einstein benar.
Seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Jumat (17/4/2020), para ilmuwan mengemukakan bahwa bintang tersebut adalah yang pertama tertangkap mengitari lubang hitam raksasa di tengah galaksi kita.
Bintang menari itu dilacak melalui Observatorium di gurun Chili. Mengutip Laporan CNN, orbitnya berbentuk seperti roset yang bertentangan dengan elips, yang disarankan oleh teori gravitasi Isaac Newton.
{Baca juga: Teleskop NASA Lihat “Kemacetan Lalu Lintas” di Galaksi}
Orbit roset membuktikan teori relativitas Albert Einstein tepat. Teori relativitas yang diperkenalkan Albert Einstein sendiri sejatinya terdiri dari dua, yakni teori relativitas umum dan relativitas khusus.
Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton.
Gelombang elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat.
Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang berbeda untuk kejadian yang sama, tetapi isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.
“Relativitas Einstein meramalkan orbit yang terikat dari satu objek di sekitar objek lain tidak tertutup,” kata Direktur Institut Max Planch.
Lebih lanjut, ia mengemukakan, tak seperti teori gravitasi Newton, teori relativitas Albert Einstein meramalkan orbit yang terikat dari satu objek di sekitar objek lain bergerak maju dalam bidang gerak.
{Baca juga: NASA Rilis Foto Cantik dari Pusat Galaksi Bima Sakti}
Para ilmuwan pertama-tama mengidentifikasi pola roset yang sama di orbit Merkurius di sekitar matahari. Sekarang, bintang yang baru diamati menari di sekitar area pusat Bima Sakti dinamai Sagittarius A.
“Temuan tersebut memperkuat bukti bahwa terdapat lubang hitam supermasif dengan berat sekitar empat juta kali massa matahari dan berjarak 26.000 cahaya. Bintang itu diidentifikasi sebagai S2,” tutupnya. [SN/IF]