Balon Google Gunakan Frekuensi 900 MHz Telkomsel

Telkomsel Sergey Brin
Direktur Utama Ririek Adriansyah (kanan) bertemu dengan Co-Founder Google Sergey Brin (kiri) saat berkunjung ke markas Google di California, Kamis (29/10). (dok. tsel)

JAKARTA – Setelah pertama kali diluncurkan pada bulan Juni 2013 di Selandia Baru, proyek balon Internet gagasan Google, Project Loon, akan melakukan uji coba teknis di Indonesia dengan Telkomsel sebagai salah satu operator penyedia jaringan.

Uji coba balon Internet ini rencananya akan dilakukan menggunakan frekuensi 900 MHz milik Telkomsel, dan berlangsung selama satu tahun di 2016, di lima titik di atas Sumatera, Kalimantan dan Papua Timur.

Project Loon adalah proyek gagasan Google yang bertujuan untuk menyediakan layanan Internet bagi masyarakat di seluruh dunia, yang menjangkau hingga mereka yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau.

“BTS terbang” ini akan melayang pada ketinggian 20 km di atas permukaan bumi, dan memiliki cakupan  jaringan LTE yang luas. Metode ini diharapkan dapat mengatasi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan infrastruktur jaringan di daratan seperti hutan dan pegunungan.

“Telkomsel melihat Project Loon sebagai salah satu inovasi teknologi terkini yang dapat bermanfaat untuk memperluas penyebaran Internet di daerah-daerah yang sulit terjangkau dan memiliki kerapatan penduduk (densitas) yang rendah,” kata Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah, dalam keteragan resminya, Kamis (29/10/2015).

Menurutnya, hal ini diharapkan dapat melengkapi jaringan Telkomsel yang saat ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia, sehingga lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat menikmati layanan mobile broadband.

Ririek menegaskan hadirnya Project Loon saat ini masih sebatas uji coba teknis dan belum ada kesepakatan secara komersial dengan pihak Telkomsel. Uji coba teknis ini pun merupakan kesempatan yang baik bagi Telkomsel untuk meninjau teknologi terbaru Google.

Penyediaan mobile broadband sampai ke penjuru tanah air hingga ke pelosok dipercaya akan bermanfaat bagi masyarakat seperti membuka akses pendidikan, budaya dan  peluang ekonomis.

Selama masa uji coba teknis ini, akses Internet melalui Project Loon berada sepenuhnya dalam kontrol Telkomsel melalui infrastruktur backbone yang dimiliki Telkomsel atau Telkom seperti SMPCS (Sulawesi Maluku Papua Cable System).

“Teknologi ini akan diposisikan sebagai pelengkap untuk menjangkau lebih banyak lagi kawasan di Indonesia,” imbuh Ririek.

Tahun ini jumlah BTS Telkomsel telah menembus angka 100.000, yang tersebar hingga ke pelosok Tanah Air, termasuk ke berbagai daerah perbatasan, dimana lebih dari 50% diantaranya adalah BTS broadband.[HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI