Telset.id, Jakarta – Pemerintahan Amerika Serikat (AS) berada satu kubu dengan pihak Apple, Amazon dan Supermicro terkait tuduhan adanya “chip mata-mata” China yang ditanamkan pada perangkat milik ketiga perusahaan tersebut.
Kepada wartawan, Departemen Keamanan AS mengatakan jika mendukung bantahan mereka terkait polemik yang bermula dari laporan Bloomberg tersebut.
“Pihaknya telah tidak ada alasan untuk meragukan pernyataan oleh Apple, Amazon dan Supermico yang menyangkal tuduhan yang dibuat dalam laporan Bloomberg yang diterbitkan awal pekan ini,” ucap pihak Departemen Keamanan AS seperti dilansir Telset.id dari Techcrunch.
Baca juga: Apple Yakin Tak Ada “Mata-mata China” di Server iCloud
Departemen Keamanan AS mengaku telah melindungi pertahanan dunia maya dari ancaman domestik dan asing. Tetapi pernyataan pemerintah AS yang mendukung bantahan pihak swasta sangat jarang terjadi.
Apalagi dalam laporannya Bloomberg juga mengatakan jika kasus ini adalah masalah rahasia yang telah berada di bawah penyelidikan federal selama tiga tahun.
Kasus di ini pun membuat pendapat para pengamat siber menjadi terbelah. Mereka masih belum tahu siapa yang harus dipercaya, apakah Bloomberg ataupun pemerintah dan Apple.
Masalah ini bermula dari negeri China. Mereka dituduh telah menanamkan chip mata-mata berukuran kecil ke dalam sejumlah perangkat buatan perusahaan asal Amerika Serikat.
Dilaporkan Bloomberg, chip mata-mata China disematkan ke perangkat milik Apple, Amazon Web Services (AWS), sampai perusahaan motherboard Super Micro.
Baca juga: Google Siap Buat “Pengakuan Dosa” ke Senat AS
Pemerintah Amerika sendiri dilaporkan telah menjadikan chip tersebut sebagai fokus penyelidikan utama sejak tahun 2015. Oleh China, chip ini digunakan untuk mengumpulkan kekayaan intelektual dan rahasia dagang perusahaan-perusahaan asal Amerika Serikat.
Apple pun tidak tinggal diam. Mereka berusaha meyakinkan Kongres Amerika Serikat terkait dugaan adanya chip mata-mata China yang ditanamkan di server iCloud Apple. Dugaan tersebut muncul ketika Bloomberg menulis laporan bahwa China mungkin telah menanamkan chip seukuran butiran beras yang sulit terdeteksi.
Apple merasa pemberitaan itu dapat merusak reputasinya. Sehingga Vice President for Information Security Apple, George Stathakopoulos menulis kepada Kongres Amerika, khususnya di bidang komite perdagangan jika produk mereka bebas dari peretasan.
Baca Juga : Ada “Mata-mata China” di Apple dan Amazon?”
“Alat keamanan milik Apple terus memindai untuk mencari apakah ada malware atau aktivitas jahat lainnya. Tetapi sejauh ini tidak ada yang pernah ditemukan aktivitas tersebut,” jelas George seperti dikutip Telset.id melalui Ubergizmo pada Senin (08/10/2018)
Sumber : Techcrunch