Telset.id, Jakarta – Apple akan tidak akan lagi membeberkan data penjualan iPhone, iPad dan Mac untuk kuartal selanjutnya. Perusahaan asal Cupertino, Amerika Serikat (AS) ini mengaku akan fokus pada data pendapatan yang dihasilkan.
Hal ini dikemukakan Chief Financial Officer Apple, Luca Maestri dalam konferensi telepon dengan analis keuangan, seperti dilansir CNET, Jumat (2/11/2018).
Pengumuman ini dibuat setelah Apple membukukan lonjakan pendapatan dari iPhone pada periode fiskal kuartal keempat, walaupun penjualan unitnya meleset dari ekspektasi Wall Street.
Penghentian data tersebut dinilai akan membuat publik semakin sulit mengetahui sebaik apa kinerja Apple. Penjualan unit iPhone sendiri menjadi matrik penting bagi para investor dan pengamat dalam menimbang kinerja perusahaan teknologi tersebut.
Keputusan yang diambil Apple ini sebenarnya akan menguntungkan perusahaan karena dapat mengerek lebih banyak pendapatan pada produk anyarnya dengan menaikkan harga. Contohnya adalah lonjakan banderol pada iPad Pro dan Mac yang diluncurkan Selasa lalu.
Buntut dari keputusan ini, saham Apple dilaporkan turun hingga lebih dari 7 persen.
“Seperti yang ditunjukkan oleh kinerja keuangan kami dalam beberapa tahun terakhir, jumlah unit yang terjual dalam periode 90 hari tidak selalu mewakili kekuatan yang mendasari bisnis kami. Unit penjualan kami saat ini kurang relevan daripada sebelumnya, mengingat luasnya portofolio dan penyebaran harga penjualan yang lebih luas dalam setiap lini produk yang diberikan,” kata Maestri.
Analis Citigroup, Jim Suva mencatat beberapa orang mungkin takut bahwa langkah ini sama artinya dengan penurunan penjualan unit iPhone pada periode berikutnya.
“Mudah untuk membicarakan hal-hal hebat dan tidak menunjukkan detail hal-hal yang tidak begitu hebat,” tutur Suva.
Sementara itu CEO Apple, Tim Cook beralasan bahwa dasar yang digunakan perusahaan adalah tumbuh hingga dua digit ketimbang persentase. [WS/IF]
