JAKARTA – CEO Apple Tim Cook mengungkapkan lompatan ebsar Apple Pay di September tahun ini. Apple pay akan bekerja sama dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), untuk tempat parkir dan kartu kredit yang dirilis pemerintah. Ke depan, kerja sama akan diperluas untuk layanan pensiun veteran dan pembayaran Social Security.
Seperti dilansir Re/Code, Minggu (15/2/2015), Cook berpidato dalam acara White House Summit pada Cybersecurity and Consumer Protection di Stanford University. Pidato Cook dilakukan beberapa menit sebelum pidato Presiden AS Barrack Obama.
Menurut Cook, era penggunaan dompet hampir berakhir dan saatnya masyarakat menyimpan hal-hal penting seperti paspor, SIM dan dokumen lain di handset. Handset ini harus aman dan hanya bisa diakses oleh penggunanya.
Selain itu, Cook juga berbicara mengenai pentingnya Apple menjaga data personal penggunanya ini dan tidak akan dijual ke pihak pengiklan ataupun kepemerintah. “Kami percaya semua orang memiliki hak atas privasi dan keamanan. Olah sebab itu pembayaran dan data kartu kredit tidak akan disimpan dalam transaksi Apple Pay,” tegas dia.
“Kepercayaan pengguna kami merupakan segalanya bagi kami dan kami menghabiskan banyak waktu untuk mencapai kepercayaan tersebut,” lanjut dia. Sebelumnya, Apple harus berdebat dengan FBI mengenai masalah keamanan ini. FBI menuduh Apple enggan berbagi data dan informasi yang diminta pemerintah AS.
Sebelumnya, Apple melakukan update enkripsi setelah tahu datanya diretas dan dimata-matai pemerintah AS melalui National Secirity Agency (NSA). Apple membantah bekerja sama dengan NSA untuk emmata-matai data penggunanya. OS Apple iOS 8 bahkan diperkuat dengan fitur blok perusahaan dari mengakses history dari privasi pengguna dari foto, pesan, dan email dan sebagainya.[AI/HBS]