Telset.id, Jakarta – Apple akan meningkatkan pengeluaran hingga USD 100 juta atau sekira Rp 1,4 triliun untuk pemasok kulit hitam sebagai bagian dari inisiatif ekuitas dan keadilan rasial. Langkah ini juga dilakukan oleh YouTube.
Apple dan YouTube bergabung dengan gelombang aksi perusahaan-perusahaan besar, termasuk bank dan pengecer, yang bertujuan untuk menunjukkan dukungan bagi komunitas kulit hitam ketika terjadi protes.
Protes besar-besaran sendiri muncul setelah kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam pada 25 Mei 2020, ketika ditahan oleh polisi Minneapolis. Floyd harus meregang nyawa setelah lehernya ditekan menggunakan kaki oleh polisi setempat.
{Baca juga: Kecam Rasialisme, Bos Apple Kutuk Pembunuhan George Floyd}
Kepala Eksekutif Apple, Tim Cook, dalam sebuah video yang diposting di Twitter mengatakan, perusahaan berupaya meningkatkan perwakilan minoritas diantara perusahaan-perusahaan yang berbisnis dengannya.
Dikutip Telset.id dari Reuters, Jumat (12/6/2020), langkah lain akan mencakup program untuk mendorong pengembang aplikasi kulit hitam dan inisiatif baru guna meningkatkan keragaman dan inklusi dalam Apple.
Kepala Eksekutif YouTube, Susan Wojcicki, mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa layanan video ini akan menghabiskan Rp 1,4 triliun selama beberapa tahun untuk mengembangkan para kreator kulit hitam.
“Proyek video pertama yang bersumber dari anggaran tersebut, yakni ‘Bear Witness, Take Action’, akan tayang perdana di YouTube pada Sabtu (13/6/2020), pukul 18.00 waktu setempat,” papar Wojcicki.
{Baca juga: Facebook, Snapchat, dkk Kutuk Kasus Rasisme George Floyd}
Selain Apple dan YouTube, beberapa penggiat teknologi lainnya seperti Facebook dan Snapchat juga tak kalah mengutuk kasus rasisme yang menyebabkan kematian George Floyd.
Seperti diketahui, protes meletus di kota-kota besar di AS atas kasus rasisme George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata yang meninggal dunia gara-gara lehernya ditekan polisi menggunakan kaki.
Sebelum Facebook dan Snapchat, Intel, Netflix, dan Nike juga telah lebih dulu mengambil sikap atas kematian Floyd dengan cara menyuarakan keprihatinan tentang diskriminasi terhadap warga Afrika-Amerika. [SN/IF]