WHO Siapkan Aplikasi Pelacakan Covid-19

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Ada beberapa negara yang sedang mengembangkan aplikasi pelacakan Covid-19, untuk membantu mengidentifikasi pasien yang terinfeksi virus corona. Kini, WHO mengambil langkah serupa dengan menyiapkan aplikasi pelacakan Covid-19.

Keberadaan aplikasi pelacakan pasien Covid-19 memungkinkan para pejabat kesehatan di setiap negara untuk menangani situasi secara lebih cepat. Dengan demikian, pandemi virus corona bisa diatasi secara lebih baik.

{Baca juga: Ikuti Pedoman WHO, YouTube Hapus Video “Teori Konspirasi 5G”}

Sayang, tidak semua negara mempunyai aplikasi semacam itu. Ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Satu di antaranya adalah ketersediaan sumber daya yang diperlukan untuk menciptakan aplikasi.

Melihat hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berencana untuk membantu. Bernardo Mariano, kepala petugas informasi WHO, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengembangkan aplikasi pelacakan kontak.

Menurut laporan Ubergizmo, seperti dikutip Telset.id, Senin (11/5/2020), aplikasi buatan WHO nantinya dapat digunakan oleh negara-negara yang belum atau tidak dapat membuat sendiri pelacak kontak pasien Covid-19.

“Kehadirannya untuk negara yang tidak memiliki apa-apa. Kami akan menyediakannya untuk negara yang tidak mampu atau yang memiliki sistem kesehatan yang rapuh,” terangnya saat melakukan wawancara dengan Reuters.

{Baca juga: Startup China Siapkan Kacamata Pintar Pendeteksi Virus Corona}

Sejauh ini, Apple dan Google telah mengembangkan sistem pelacakan kontak yang dapat diintegrasikan ke dalam perangkat bersistem operasi iOS dan Android. Namun, beberapa negara menolak mengadopsinya.

Sebelumnya, sebuah startup di China mengungkap rencananya untuk memproduksi sebuah kacamata pintar pendeteksi virus corona. Seperti pemindai termal yang kita kenal saat ini, alat ini juga akan bisa mendeteksi demam sebagai salah satu gejala dari Covid-19.

Menurut Ubergizmo, dikutip Telset.id, Jumat (17/4/2020), perusahaan China bernama Rokid itu berhasrat menjual produk kacamata pintar pendeteksi virus corona itu ke Amerika Serikat.

Perusahaan telah mengirimkan kacamata pintar ke beberapa perusahaan yang berbasis di Negeri Paman Sam. Kacamata tersebut diberi nama T1 dengan inframerah.

Pemindai inframerah dapat mendeteksi suhu hingga 200 orang sekaligus dari jarak hingga tiga meter. Petugas kesehatan dapat dikerahkan untuk melakukan pemindaian cepat guna melihat siapa yang sedang demam. [SN/HBS]

 

SourceUbergizmo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI