Telset.id, Jakarta – Ancaman perang dunia maya alias cyber war nampaknya akan semakin nyata. Beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat (AS), Perancis dilaporkan telah membentuk pasukan khusus siber yang siap perang. Langkah AS dan Perancis itu kini diikuti Inggris.
Sebagai sekutu kental sejak Perang Dunia II, negara Monarki Absolut ini juga mengikuti langkah yang dilakukan dua negara tersebut. Tak tangung-tanggung Inggris menyiapkan 2.000 pasukan siber untuk mengantisipasi ancaman serangan siber dengan Rusia.
Laporan Sky News, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (21/9/2018) menyatakan bahwa negara pimpinan Ratu Elisabeth II ini meningkatkan kemampuan perang siber dengan menambah jumlah pasukan hingga empat kali lipat dari yang sudah ada saat ini.
Baca juga: Hadapi Rusia, Amerika Bentuk Pasukan Perang Dunia Maya
Pasukan tersebut terdiri atas para pejabat Kantor Pusat Komunikasi Pemerintah (GCHQ), personil militer dan pegawai kontrak. Tentu saja biaya yang dibutuhkan untuk membentuk pasukan itu juga sangat mahal.
Narasumber yang dirahasiakan identitasnya mengungkapkan biaya yang disiapkan Inggris lebih dari 250 juta pound atau sekitar Rp 488 miliar.
Narasumber lainnya malahan memastikan bahwa alokasi anggaran yang disiapkan Inggris jauh lebih tinggi dari angka itu.
Pasukan bentukan Kementerian Pertahanan Inggris dan GCHQ ini diharapkan bisa mengeliminasi ancaman Siber Rusia. Ini juga terkait dengan penggunaan senjata siber Inggris pertama kalinya untuk memerangi kelompok teroris ISIS belum lama ini.
Baca juga: Inggris Tuding Rusia Dalang Serangan Ransomware NotPetya
Pembentukan pasukan siber Inggris untuk menghalau Rusia bukan merupakan kabar yang mengejutkan, karena hubungan dua negara adidaya ini bisa dibilang kurang harmonis.
Dua negara yang bertetangga ini dilaporkan terlibat dalam sejumlah masalah, termasuk insiden di Salisbury ketika London menuduh Moskow meracuni mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya dengan agen saraf Novichok. [WS/HBS]
Sumber: Channelnewsasia