Telset.id, Jakarta – Robot seks sekarang menjadi lebih canggih. Sayangnya, hal itu menimbulkan banyak dilema psikologis dan moral bagi para pemilik. Para peneliti pun mengingatkan para pemakai produk seks ini untuk waspada.
“Beberapa robot seks diprogram untuk memprotes, bahkan membuat skenario pemerkosaan. Ada pula yang dirancang supaya terlihat seperti anak-anak,” terang Christine Hendren dari Duke University.
Hendren mengatakan bahwa robot seks berkualitas dijual mulai USD 8.000 hingga USD 10.000 atau sekitar Rp 109 jutaan sampai Rp 136 jutaan per unitnya. Robot itu dapat mengingat hal-hal, serta mengembangkan dan memahami sikap sang pemilik.
{Baca juga: Bahaya! Anak Usia 8 Tahun Sudah Saling Kirim “Sexting”}
“Hubungan dengan pacar didasarkan kepada keintiman, kedekatan, dan hubungan timbal balik. Semua hal tersebut tidak dapat ditiru oleh robot seks,” timpal dosen dan ahli etika robot, Kathleen Richardson
Dikutip Telset.id dari New York Post, Minggu (16/02/2020), poduk seks ini telah lama diperdebatkan dalam fiksi ilmiah dan merupakan fokus dari episode “The Twilight Zone” yang disebut “The Lonely” pada 1959.
Sebelumnya, para ahli hukum memperingatkan bahwa robot seks bisa meremukkan bagian tubuh pemakai pria paling rapuh alias alat kelamin selama bercinta. Alat kelamin pria bisa teremas dan rusak oleh mesin seks.
{Baca juga: Awas! Bermain Robot Seks Bisa Remukkan “Senjata Pria”}
Bahkan, menurut para ahli, risiko itu bukanlah satu-satunya yang akan dialami oleh pria yang bercinta dengan robot. Benda tersebut bahkan berpotensi mengandung racun berbahaya bagi tubuh.
“Produk seks berupa robot tidak dikelola baik dan bisa mendatangkan berbagai masalah. Robot-robot itu bisa membahayakan pengguna,” tulis Francis X Shen, asosiasi profesor hukum di University of Minnesota. (SN/MF)