Telset.id – Bayangkan sebuah robot anjing berkaki enam yang mampu memanjat tangga kuno berusia ribuan tahun dengan presisi milimeter. Inilah terobosan terbaru dari Lenovo yang menggabungkan kecerdasan buatan (AI) dengan pelestarian warisan budaya.
Perusahaan teknologi multinasional tersebut baru saja mengerahkan Daystar Bot GS, robot berkaki enam canggihnya, untuk memantau dan melestarikan Pagoda Kayu Yingxian di Provinsi Shanxi, China Utara. Struktur kayu tertinggi yang masih berdiri ini dibangun pada tahun 1056 di masa Dinasti Liao.
Mengapa Enam Kaki?
Desain unik enam kaki memberikan stabilitas luar biasa di medan tidak rata. “Dibanding platform robot konvensional, Daystar Bot GS menawarkan manuverabilitas superior,” jelas Mao Shijie, Wakil Presiden Lenovo yang memimpin proyek ini. Robot ini mampu melakukan pemindaian 3D cerdas tanpa menyentuh struktur kuno yang rapuh.
Pagoda setinggi 220,9 kaki ini telah bertahan selama hampir seribu tahun. Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, pemeliharaannya membutuhkan pendekatan revolusioner. “Relik budaya membawa kecemerlangan peradaban,” tegas Wang Xiaolong dari Institut Konservasi Arsitektur Kuno Shanxi.
Baca Juga:
Teknologi di Balik Konservasi
Dilengkapi sistem visi 3D canggih, robot ini mampu merekonstruksi detail warisan budaya hingga level milimeter. Kecerdasan buatan yang tertanam memungkinkannya membuat keputusan real-time saat menjelajahi medan kompleks.
Proyek AI Smart Pagoda 2.0 ini merupakan kolaborasi antara Lenovo dan Pusat Penelitian Bersama Warisan Budaya Universitas Tsinghua-Museum Istana. Teknologi ini tidak hanya memindai struktur, tetapi juga membandingkan data historis dengan pemindaian real-time untuk mendeteksi perubahan terkecil pada kayu dan cat.
Seperti yang pernah kami liput dalam upaya pelestarian budaya digital lainnya, pendekatan ini membuka babak baru dalam konservasi warisan dunia.
Masa Depan Pelestarian Budaya
Proyek ini merupakan bagian dari “Rencana Inovasi Interpretasi Nilai Warisan Arsitektur” yang dipimpin penelitian Tsinghua-Museum Istana. Lenovo menyatakan kolaborasi ini akan terus mengeksplorasi bagaimana AI dapat mendukung konservasi warisan arsitektur yang beragam.
Dengan menggabungkan pengetahuan tradisional dan sistem cerdas, kita mungkin sedang menyaksikan awal dari era baru dalam pelestarian sejarah – di mana teknologi tidak hanya mendokumentasikan, tetapi secara aktif melindungi warisan budaya untuk generasi mendatang.