AI Berhasil Temukan 50 Eksoplanet di Luar Angkasa

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta  – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) berhasil menemukan 50 eksoplanet di luar angkasa. Sebelumnya, lebih dari 4.000 eksoplanet telah ditemukan oleh para astronom.

Peneliti membuat algoritma untuk menyisir data lama dari Teleskop Luar Angkasa Kepler milik NASA, yang telah dihentikan pada Oktober 2018. AI dilatih mencari tanda-tanda eksoplanet nyata dan positif palsu.

{Baca juga: Begini Proses Matahari Terbenam di Planet Selain Bumi [VIDEO]}

“Algoritma tersebut memungkinkan kami mengambil lima puluh kandidat melintasi ambang validasi planet, meningkatkannya menjadi planet nyata,” kata penulis David Armstrong dari University of Warwick.

“Kami berharap dapat menerapkan teknik itu di sampel besar kandidat dari misi saat ini dan masa depan seperti TESS dan PLATO,” tambahnya, seperti dikutip Telset.id dari New York Post, Selasa (1/9/2020).

“Dalam hal validasi planet, belum ada yang memakai teknik serupa. Pembelajaran mesin digunakan untuk menentukan peringkat kandidat planet, tetapi tidak dalam kerangka kerja probabilistik,” ucapnya.

Bukan kali pertama ini peneliti melatih algoritma untuk menemukan data yang terlewat oleh NASA. Pada Februari 2020, para peneliti Belanda memakai AI untuk menemukan 11 objek yang berpotensi berbahaya.

{Baca juga: NASA Berhasil Abadikan Foto Lubang Hitam di Pusat Bima Sakti}

50 elsoplanet bervariasi dalam ukuran dan cakupan. Beberapa di antaranya berukuran sebesar Neptunus, sementara yang lain berukuran lebih kecil dari Bumi. Panjang orbit eksoplanet juga bervariasi.

Sebelumnya, kehadiran eksoplanet atau planet di luar tata surya telah ditemukan oleh para ahli baru-baru ini. Eksoplanet tersebut punya ukuran seperti planet Neptunus, dan hanya berjarak 90 tahun cahaya dari Bumi.

Planet luar tata surya itu pertama kali terlihat pada 2019 lalu dengan nama G 9-40b. Para peneliti menggunakan Habitable-zone Planet Finder (HPF) di Texas untuk mengonfirmasi keberadaan planet, yang kali pertama terlihat pada 2019 oleh pesawat ruang angkasa Kepler tersebut.

“G 9-40b adalah satu dari dua puluh planet transit terdekat. Kedalaman transitnya besar. G 9-40b adalah planet ekstrasurya untuk mempelajari komposisi atmosfer,” kata penulis Guðmundur Stefánsson. [SN/HBS]

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI