4 Alasan Kuat Kenapa Indonesia Butuh 5G

Telset.id, Jakarta – Sejumlah negara saat ini tengah berusaha untuk mengimplementasi teknologi 5G untuk menunjang ekonomi digital di masa mendatang, termasuk Indonesia. Setidaknya, ada empat alasan kenapa Indonesia memang perlu mengadopsi jaringan 5G.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen SDPPI Kominfo, Ismail, dalam acara webinar Unlocking 5G Potential for Digital Economy in Indonesia, Kamis (24/9/2020).

“Tujuan kita membangun 5G bukan untuk melengkapi jaringan yang ada saja, tapi jauh lebih luas dari itu agar dampaknya bisa maksimal bagi kepentingan bangsa dan negara,” katanya.

{Baca juga: Menkominfo: Ibu Kota Baru akan Gunakan Teknologi 5G}

“Indonesia ingin memanfaatkan 5G dalam empat prioritas utama,” ucap Ismail.

Menurutnya, teknologi 5G sangat berbeda dengan dibandingkan teknologi jaringan generasi sebelumnya yang hanya berkaitan dengan UX atau user experience.

5G Membangun Suatu Pendekatan Baru Secara Teknis

Indonesia 5G

5G, dikatakan Ismail, membangun suatu pendekatan baru yang lebih ke arah teknis, seperti data rate, latency, konektivitas, dan sebagainya. Tentu saja, teknologi akan memberikan dampak yang berbeda daripada 3G ke 4G.

“5G ini agar berbeda dengan teknologi sebelumnya yang diskusinya hanya soal user experience saja. 5G lebih dari sekadar itu,” ujarnya.

Berbicara ke arah 5G, Ismail menjelaskan empat alasan kuat mengapa Indonesia sangat membutuhkan teknologi generasi kelima ini. Pertama, untuk mendukung 5 prioritas kerja dari Kabinet Indonesia Maju.

Prioritas kerja tersebut di antaranya, pembangunan SDM menjadi prioritas utama, membangun infrastruktur, memangkas segala bentuk kendala regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.

Kedua, untuk mewujudkan Roadmap Making Indonesia 4.0. Hal ini sangat dimungkinkan, mengingat kemampuan 5G dengan latency sangat rendah yang bisa mengubah wajah perindustrian untuk menghasilkan produk dengan biaya yang efisien.

{Baca juga: Pemerintah Butuh Persiapan yang Matang Sebelum Implementasi 5G}

Ketiga, mendorong pertumbuhan 5 destinasi wisata super prioritas yang saat ini tengah terganggu akibat wabah Covid-19. Kelima destinasi tersebut mencakup Danau Toba, Mandalika, Candi Borobudur, Likupang, dan Labuan Bajo.

“Kita ingin mendorong pariwisata dengan meningkatkan experience lebih hebat lagi,” ucap Ismail.

Terakhir, untuk mempersiapkan ibu kota negara Indonesia baru dengan mengimplementasikan teknologi 5G. Disampaikan Ismail, pemerintah tidak ingin membangun dua kali teknologi khusus untuk ibu kota baru tersebut. (MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TERKAIT

REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI