Telset.id, Jakarta – Google telah hapus lebih dari 240 aplikasi Android yang tersedia di Play Store karena terindikasi menyimpan adware yang menampilkan iklan di luar konteks. Ratusan aplikasi yang dihapus ini bahkan sering diunduh oleh pengguna smartphone Android di Indonesia.
Iklan di luar konteks merupakan jenis iklan yang muncul di luar aplikasi atau saat pengguna sedang tidak membuka sebuah aplikasi. Iklan semacam ini dapat muncul sebagai pop-up sampai memenuhi seluruh layar pengguna.
Dianggap sangat mengganggu pengguna, maka Google pun telah memblokir lebih dari 600 aplikasi yang menampilkan iklan di luar konteks sejak Februari tahun ini.
Akan tetapi, dilansir Telset.id dari ZDNet, Jumat (9/10/2020), peneliti keamanan White Ops masih menemukan lebih dari 240 aplikasi Android berbahaya yang mengandung adware yang membombardir pengguna dengan iklan di luar konteks.
{Baca juga: Tips Lakukan Pemeriksaan Keamanan Rutin pada Smartphone}
White Ops menamai ratusan aplikasi Android adware ini sebagai RainbowMix. Pada laporan temuannya, White Ops menyatakan bahwa sebagian besar aplikasi merupakan emulator game, tapi tidak sedikit pula yang meniru aplikasi resmi yang populer.
Raturan aplikasi ini pun disematkan malware jahat bernama “com.timuz.a” yang bertanggung jawab menampilkan iklan-iklan yang mengganggu.
Semua aplikasi Android adware ini pun telah diunduh sebanyak lebih dari 14 juta kali di tahun ini. Puncaknya, di bulan Agustus lalu, aplikasi berhasil menampilkan 15 juta impresi iklan per hari secara kolektif.
White Ops mengatakan, sebagian besar pengguna aplikasi ini berasal dari Amerika dan Asia. Indonesia termasuk negara teratas yang paling banyak mengunduh aplikasi-aplikasi ini. Berikut daftarnya:
- Brasil (20,8%)
- Indonesia (19,7%)
- Vietnam (11,0%)
- Amerika Serikat (7,7%)
- Meksiko (6,2%)
- Filipina (5,9%)
{Baca juga: Duh! Adware Susupi Smartphone Sejak Keluar dari Pabrik}
Cara Mengatasi RainbowMix
White Ops melampirkan daftar dari ratusan aplikasi Android adware yang masuk ke kalompok RainbowMix di situs resminya. Diharapkan, pengguna dapat mengecek daftar aplikasi tersebut, dan apabila terdapat di smartphone mereka, pengguna tinggal menghapusnya.
White Ops pun menyarankan kepada pengguna Android untuk memeriksa bintang dan ulasan yang diterima pada aplikasi yang ingin diunduh di Google Play Store. Apabila jumlah bintang satu lebih banyak dari bintang lima, pengguna wajib waspada. (MF)