Telset.id, Jakarta – Sebagian dari Anda tentu tidak asing lagi dengan rokok elektrik, bukan? Rokok jenis ini umumnya tampak mirip dengan rokok biasa. Namun bukannya menggunakan tembakau, rokok elektrik menggunakan cairan yang bisa diisi ulang dan bekerja dengan tenaga baterai untuk mengubah cairan menjadi uap. Sama seperti rokok konvensional, rokok elektrik juga akan menghasilkan asap ketika pemakainya menghembuskan napas. Bedanya, bau yang dihasilkan lebih nikmat, dengan berbagai pilihan rasa, mulai dari coklat, strawberry, susu, melon, hingga yang lainnya.
Lantas, lebih aman mana antara merokok dengan rokok konvensional dan merokok dengan menggunakan rokok elektrik?
Dari segi kesehatan, baik merokok dengan rokok konvensional maupun rokok elektrik sebenarnya sama-sama tidak dianjurkan, lantaran sama-sama bersifat adiktif alias menyebabkan ketergantungan atau kecanduan.
Seperti halnya rokok tembakau, gejala yang sama juga akan timbul ketika pemakai tidak menghisap rokok elektrik, yaitu perasaan gelisah dan tertekan. Sejauh ini, banyak yang menyatakan bahwa rokok elektrik relatif ‘lebih aman’ dari rokok konvensional. Namun pernyataan tersebut, seperti diungkapkan kepala medis dari American Lung Association, Norman Edelman, belum cukup valid karena efek jangka panjang rokok elektrik belum diuji secara klinis.
Nah, isu lain datang mengingat merokok dengan rokok elektrik mengharuskan seseorang untuk berurusan dengan yang namanya perangkat elektronik, salah satunya baterai lithium. Tentu saja, selalu ada kemungkinan tak terduga terkait ini, diantaranya ledakan. Apa yang dialami seorang pria asal Idaho, AS, bernama Andrew Hall adalah salah satu contohnya. Karena itulah, selalu memastikan rokok elektrik yang digunakan aman menjadi salah satu solusi. Bagaimana caranya?
Berikut beberapa tips yang tim Telset.id himpun untuk memastikan bahwa rokok elektrik yang Anda gunakan aman.
Siapkan rokok elektrik…..