Telset.id – Setelah 13 tahun tertutup, Planetarium Jakarta akhirnya kembali menyambut pengunjung. Namun, euforia pembukaan yang bertepatan dengan libur akhir tahun sempat diwarnai kekecewaan. Banyak warga yang datang jauh-jauh, justru pulang dengan tangan hampa karena tiket habis terjual secara online. Respons cepat dari Pemprov DKI? Mereka mengubah total sistem penjualan tiketnya. Jika Anda berencana mengunjungi destinasi edukasi antariksa legendaris ini, begini cara beli tiket Planetarium Jakarta yang baru berlaku.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengakui keluhan masyarakat yang kesulitan mendapatkan tiket. Banyak pengunjung, khususnya dari daerah penyangga seperti Depok, Bekasi, dan Tangerang, yang telah melakukan perjalanan namun gagal masuk karena sistem penjualan yang sebelumnya hanya mengandalkan jalur digital. Menanggapi hal ini, pemerintah provinsi mengambil langkah signifikan dengan membagi kuota tiket menjadi dua jalur: 50% untuk pembelian online dan 50% untuk pembelian langsung di lokasi. Kebijakan ini diambil untuk menciptakan keadilan dan kemudahan akses bagi semua kalangan, terutama mereka yang lebih memilih atau terbiasa dengan transaksi langsung.
Lantas, bagaimana cara memanfaatkan kedua sistem ini? Bagi Anda yang ingin merencanakan kunjungan dengan lebih pasti dan menghindari antrean, pembelian online dapat dilakukan melalui tautan yang tersedia di bio Instagram resmi Taman Ismail Marzuki, @tim.cikini. Pastikan untuk memantau akun tersebut untuk informasi kuota dan waktu pembukaan tiket online. Sementara itu, bagi Anda yang spontan atau berada di sekitar Jakarta, separuh kuota tiket disediakan untuk dibeli langsung di lokasi Planetarium. Sistem ganda ini diharapkan dapat mengakomodir tingginya minat masyarakat tanpa mengorbankan pengalaman mereka.
Pembukaan kembali Planetarium Jakarta pada Selasa, 23 Desember 2025, bukan sekadar revitalisasi fisik. Fasilitas yang digagas oleh Gubernur DKI Jakarta ke-7, Ali Sadikin, ini membawa misi baru untuk menyalakan kembali api ketertarikan pada sains dan astronomi. Sebagai bentuk komitmen, Pemprov DKI Jakarta bahkan memberikan akses gratis selama tiga bulan khusus bagi pelajar. Ini adalah langkah strategis untuk mendorong pembelajaran di luar kelas dan memperkenalkan keajaiban langit kepada generasi muda. Dalam dunia yang semakin digital, pengalaman langsung melihat simulasi gerhana atau tata surya di kubah planetarium tetap tidak tergantikan.
Mengapa Planetarium Kembali Menjadi Primadona?
Lonjakan pengunjung di hari-hari pertama pembukaan menunjukkan bahwa kebutuhan akan wisata edukasi yang berkualitas sangat tinggi. Planetarium menawarkan kombinasi unik antara rekreasi dan ilmu pengetahuan, sesuatu yang mungkin kurang didapatkan anak-anak di era gawai. Di sini, mereka tidak hanya menonton, tetapi diajak memahami fenomena alam semesta. Ini sejalan dengan semangat inovasi di sektor teknologi dan edukasi yang juga terus berkembang, seperti yang terlihat dari upaya perusahaan telekomunikasi dalam membuka wawasan, misalnya melalui program jelajah angkasa virtual untuk siswa.
Keberadaan Planetarium juga melengkapi ekosistem hiburan dan edukasi di ibu kota. Setelah puas menjelajahi bintang-bintang, pengunjung bisa menikmati area Taman Ismail Marzuki yang kaya akan seni dan budaya. Destinasi semacam ini menjadi opsi refreshing yang cerdas di tengah banyaknya pilihan hiburan modern. Bagi keluarga, kunjungan ke Planetarium bisa menjadi investasi waktu yang berharga untuk menumbuhkan rasa ingin tahu anak, jauh dari sekadar menatap layar smartwatch atau ponsel.
Baca Juga:
Tips Sukses Mendapatkan Tiket Planetarium Jakarta
Dengan sistem baru yang membagi kuota, peluang Anda untuk masuk tentu lebih besar. Namun, persaingan tetap akan ketat, terutama di akhir pekan dan hari libur. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan: Pertama, untuk jalur online, siapkan diri Anda tepat saat pembukaan tiket dimulai. Kuota 50% itu bisa habis dalam hitungan menit. Pastikan koneksi internet Anda stabil. Menggunakan aplikasi atau situs yang dirancang untuk trafik tinggi, mirip dengan saat Anda ingin menghemat kuota saat streaming, membutuhkan persiapan teknis yang baik.
Kedua, jika memilih jalur langsung, datanglah lebih awal. Antrean sudah bisa dipastikan akan panjang, khususnya sejak Planetarium menjadi buah bibir. Manfaatkan waktu kedatangan pagi hari untuk mengantisipasi antrean. Ketiga, manfaatkan periode gratis bagi pelajar jika Anda memenuhi syarat. Ini adalah kesempatan emas untuk mengenalkan astronomi tanpa beban biaya. Terakhir, selalu periksa informasi terbaru. Kebijakan dan kuota bisa saja disesuaikan kembali oleh pengelola berdasarkan evaluasi. Mengikuti akun media sosial resmi adalah kunci untuk mendapatkan update langsung.
Pembukaan kembali Planetarium Jakarta adalah kabar gembira bagi dunia edukasi dan pariwisata ibu kota. Ia bukan sekadar bangunan tua yang direnovasi, melainkan simbol komitmen untuk menjaga warisan ilmu pengetahuan. Perubahan sistem tiket dari yang semula full online menjadi hybrid (50% online, 50% offline) adalah bukti bahwa pemerintah mendengarkan aspirasi warganya. Sistem ini berusaha menjembatani kemudahan teknologi dengan realitas sosial di masyarakat, di mana tidak semua orang memiliki akses atau kenyamanan yang sama dalam transaksi digital. Jadi, apakah Anda sudah siap untuk menatap bintang?

