Telset.id, Jakarta – Raksasa internet asal China, Tencent baru-baru ini mengatakan bahwa aplikasi perpesanannya, WeChat telah diblokir di Rusia. Persoalan regulasi disebut-sebut menjadi penyebabnya.
WeChat, yang dikenal sebagai Weixin di China, adalah layanan perpesanan terpopuler di dunia, dengan 889 juta pengguna global pada akhir 2016.
Selain layanan perpesanan, WeChat juga menawarkan solusi pembayaran, ride-hailing dan layanan lainnya, dan Tencent memiliki ambisi untuk menyebarkan aplikasi ini ke luar China. Rusia salah satunya.
Tidak jelas ada berapa banyak pengguna WeChat di Rusia.
Menurut regulator Rusia, penyedia layanan online harus mendaftar pada pemerintah, sebelum akhirnya bisa beroperasi di negara tersebut. Namun WeChat sepertinya tidak melakukan itu.
“Kami mengirim surat ke iTunes dan Google Play untuk memblokir aplikasi itu. Kami menunggu reaksi mereka. Jika tidak diikuti, akses ke layanan ini akan dibatasi melalui penyedia layanan telekomunikasi,” kata seorang juru bicara pengawas telekomunikasi Rusia Roskomnadzor, Vadim Ampelonsky seperti dilansir Phys.
Sebelumnya, Roskomnadzor juga pernah menempatkan Blackberry Messenger dan Line pada daftar layanan terlarang karena alasan yang sama.
Sebuah undang-undang yang disahkan pada tahun 2014 mengharuskan layanan perpesanan, mesin pencarian, dan situs jejaring sosial untuk menyimpan data pribadi pengguna Rusia di Rusia. Situs yang melanggar undang-undang tersebut ditambahkan ke daftar hitam dan penyedia layanan internet berkewajiban untuk memblokir akses.
Undang-undang tersebut memicu kecaman dari perusahaan internet, namun mulai berlaku pada bulan September 2015, dengan situs jejaring LinkedIn diblokir setelah ditemukan melanggar hukum. [IF]