Telset.id, Jakarta – Printer 3D bukan lagi teknologi teranyar lantaran sudah diperkenalkan dan digunakan sejak beberapa tahun lalu. Tapi Lockheed Martin telah berhasil mencetak benda terbesar dengan printer canggih tersebut, yakni berupa kubah titanium besar untuk tangki bahan bakar roket atau satelit.
Menurut engadget, Minggu (15/7/2018) kubah ini memiliki ukuran diameter empat kaki, sehingga menjadi benda ruang 3D terbesar, dibanding komponen ruang hasil printer sebelumnya yang berupa wadah elektronik yang berukuran sebesar pemanggang roti.
Kubah ini cukup besar untuk menyegel tangki bahan bakar yang ukurannya lebih besar dari manusia. Bahkan menurut produsen mesin pesawat ini, kubah itu cukup besar untuk menampung 74,4 galon kopi atau 530 donat.
Titanium adalah bahan yang ideal untuk industri ini, karena ringan dan tahan terhadap kondisi perjalanan ruang yang keras. Namun, produsen akhirnya memangkas 80 persen bahan itu menggunakan teknik manufaktur tradisional dan setiap komponen bisa memakan waktu bertahun-tahun untuk membuatnya.
VP eksekutif Lockheed, Martin Rick Ambrose mengatakan mereka mampu mengurangi total waktu pengiriman kubah tangki bahan bakar titanium dari dua tahun menjadi hanya tiga bulan, yang sangat mengesankan.
“Bagian cetak 3D kami yang terbesar hingga saat ini menunjukkan bahwa kami berkomitmen untuk masa depan di mana kami memproduksi satelit dua kali lebih cepat dan setengah dari biaya (biasanya)” ujar Ambrose.
Pencetakan 3D memiliki potensi untuk mengubah industri luar angkasa dengan memberi kontraktor cara membangun pesawat ruang angkasa lebih cepat dan dengan jumlah biaya yang jauh lebih kecil. Bahkan, Lockheed Martin berencana untuk membangun kapsul awak Orion NASA dengan 100 bagian menggunakan cetakan 3D.
Sementara itu pada awal 2017 Boeing mengumumkan bahwa taksi ruang angkasa mereka Starliner akan memiliki lebih dari 600 bagian hasil cetak tersebut. [WS/IF]
Sumber: Engadget