Telset.id, Jakarta – Beberapa waktu lalu saat dihelatnya acara Google I/O 2017, Google memperkenalkan Android Go yang merupakan versi ringan dari Android O yang dimungkinkan untuk dijalankan pada smartphone dengan spesifikasi rendah seperti hanya memiliki RAM 512MB atau 1GB saja.
Tentu dengan adanya Android Go ini, banyak orang yang belum merasakan atau ingin memiliki smartphone Android, bisa segera menggunakan smartphone dengan harga murah namun dengan kemampuan yang mumpuni karena sistem operasi di dalamnya sudah dioptimasi sedemikian rupa.
[Baca Juga: 5 Fitur Baru Ini akan Jadi Andalan di Android O]
“Android Go merupakan langkah perusahaan untuk membuat smartphone Android dapat digunakan oleh semua orang,” kata Arpit Medha, Product Manager Android Go seperti dikutip dari Android Authority, Sabtu (20/05/2017).
Namun dengan hadirnya Android Go, bagaimana dengan nasib Android One yang sudah diluncurkan terlebih dahulu oleh Google? Menurut Arpit, Android Go sama sekali tidak akan “mengganggu” kehadiran Android One karena keduanya masuk ke segmen yang berbeda.
“Android One fokus ke market mid-range, sedangkan Android Go masuk ke market entry-level,” jelasnya.
[Baca Juga: Cara Simple Download dan Gunakan Android O]
Hal yang sama pun diungkapkan oleh CEO Google, Sundar Pichai. Menurutnya, Google sama sekali tidak melihat Android Go sebagai pengganti Android One, melainkan sebagai dua produk yang saling berdampingan dalam ekosistem Android secara keseluruhan.
Well, intinya Android Go hanya masuk ke pasar smartphone murah di bawah $100 atau sekitar Rp 1,3 jutaan yang bukan menjadi ranah Android One. Dengan hadirnya Android Go pun para vendor yang sebelumnya “memaksakan” sistem operasi standar pada smartphone murah mereka, bisa mempertimbangkan menggunakan Android Go. (FHP/MS)