Xiaomi, Oppo dkk Coba Curi Pasar Smartphone Huawei

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Ketika Huawei masih berkutat dengan persoalan dengan embargo oleh Amerika Serikat (AS), para pesaing sesama China melakukan manuver agresif. Pabrikan seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo berniat merebut pangsa pasar smartphone Huawei.

Perusahaan seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo berusaha memanfaatkan celah di pasar smartphone yang ditinggalkan oleh Huawei. Mereka mencoba memanfaatkan peluang di pasar ponsel kelas menengah ke atas.

Menurut laporan Gizmochina, seperti dikutip Telset, Selasa (24/11/2020), seorang eksekutif mengungkapkan bahwa Huawei tidak akan dapat memproduksi prosesor andalan untuk perangkat flagships kelas atas.

“Baik Xiaomi, Oppo atau Vivo, menaikkan perkiraan pengiriman barang untuk tahun depan. Mereka yakin sanksi AS akan sedikit banyak merugikan Huawei di pasar internasional,” kata Derek Wang, pejabat Realme.

{Baca juga: Samsung Galaxy S21 Dipersiapkan untuk Jegal Huawei dan Apple}

Langkah agresif dari pesaing Huawei tidak hanya akan terbatas dari China, tetapi juga meluas ke pasar luar negeri. Mereka paham bahwa Departemen Perdagangan AS memperkuat pembatasan terhadap Huawei.

Pangsa Pasar Smartphone Huawei

Sekadar informasi, Xiaomi telah menempatkan 100 juta pesanan handset antara kuartal IV-2020 hingga kuartal I-2021. Demikian pula, Oppo dan Vivo diproyeksi meningkatkan pesanan menjadi 90 juta dan 70 juta.

Di lain sisi, pesanan perangkat buatan Huawei turun 55 persen menjadi hanya 42 persen selama periode yang sama. Dengan kata lain, dampak sanksi AS terhadap Huawei sangat terlihat jelas dan membahayakan.

Huawei Terpaksa Jual Bisnis Honor

HP Honor
Outlet HP Honor (Sumber: Suara.com)

Sebelumnya diberitakan, Huawei akan menjual unit bisnis smartphone Honor gara-gara embargo yang diberlakukan pemerintah Amerika Serikat kepada Huawei.

Perusahaan asal China ini akan menjual bisnis ponsel Honor ke perusahaan distributor ponsel Digital China Group dan pemerintah Shenzhen, China. Honor dilego dengan harga USD 15,2 miliar atau Rp 212 triliun.

Penjualan yang dilakukan Huawei mencakup semua unit bisnis Honor, mulai dari 7 ribu staf, departemen R&D atau pengembangan, dan manajemen rantai pasokan.

{Baca juga: Ditekan AS, Huawei Jual Bisnis Honor ke Pemerintah}

Kabarnya, pasar smartphone yang dijalani Huawei cukup terdampak dari pembatasan yang dilakukan AS. Oleh karenanya, penjualan unit bisnis Honor menjadi langkah yang tepat agar Huawei dapat fokus mengembangkan ponsel kelas premium supaya bisa tetap bersaing dengan produsen lainnya.

“Rencana tersebut muncul karena pembatasan AS dalam memasok Huawei Technologies Co Ltd memaksa untuk fokus pada handset kelas atas dan bisnis yang berorientasi pada perusahaan,” tulis Reuters. (SN/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI