Susah “Move On”, Huawei Ingin Balikan dengan Google

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Bos Huawei, Richard Yu menyatakan bahwa pihaknya masih memendam keinginan untuk dapat kembali menggunakan lisensi Google Service Mobile (GMS).

Dalam sebuah wawancara dengan Wired, Richard mengakui Huawei kesulitan untuk dapat bersaing dengan hanya mengandalkan Huawei Mobile Service (HMS).

{Baca juga: Huawei P40 Pro jadi Smartphone Kamera Terbaik Versi DxOMark}

“Di masa lalu kami telah menghasilkan pendapatan dan laba besar bagi perusahaan-perusahaan AS seperti Google dan kami telah menjadi mitra yang sangat baik. Jadi, di Huawei, kami masih berharap bahwa kami dapat terus bekerja sama dengan Google”

“Semoga kita bisa mendapatkan lisensi dari pemerintah AS. Kami terbuka. Demi kepentingan nilai perusahaan-perusahaan AS itu, saya harap mereka bisa memberi kita lisensi.” ujar Richard Yu kepada media Wired.

Hal tersebut lantaran GMS sudah jauh lebih populer dan familiar bagi banyak orang di seluruh dunia, ketimbang HMS.

HMS sendiri meskipun cukup berhasil menjadi pengganti dari Google Mobile Service di perangkat anyar Huawei, namun kebanyakan orang masih kurang tertarik menggunakannya, dibandingkan dengan GMS.

Dalam layanannya tersebut, Huawei pun menggantikan beberapa aplikasi populer buatan Google dengan aplikasi buatan mereka sendiri. Seperti App Gallery sebagai pengganti Google Playstore, Tom Tom sebagai pengganti Google Maps, Google Assistant dengan Celia dan banyak lagi.

{Baca juga: Sederet Teknologi Kamera Trio Huawei P40, Bisa 10x Optical-zoom!}

Beberapa aplikasi populer seperti Facebook, WhatsApp, Instagram dan lain sebagainya, dihadirkan oleh Huawei pada perangkat terbaru mereka secara pre-installed.

Hampir setahun sudah Huawei harus meninggalkan layanan dari Google pada produk smartphone terbaru mereka, lantaran Huawei mendapatkan pencekalan dari Amerika Serikat.

Akibatnya, penjualan produk Huawei menurun drastis. Meskipun menghadirkan perangkat smartphone terbaru yang menawarkan spek dan fitur menggiurkan, tampilnya produk Huawei tanpa layanan Google membuat Huawei kurang dapat bersaing.

Bukan cuma pencekalan dari AS, tantangan Huawei tahun ini semakin berat dengan merebaknya virus Corona (COVID-19).

Meskipun diakui oleh Richard Yu, wabah tersebut tidak secara langsung mempengaruhi produksi dari smartphone terbaru mereka yaitu Huawei P40 Pro, namun tentunya akan berimbas pada pemasaran produk itu sendiri.

“Kami memproduksi P40 dari akhir tahun lalu, dari Desember hingga Maret. Rantai pasokan kami pulih dengan sangat cepat di China,” tutup Richard

Tetapi Huawei tetap percaya diri dengan produk terbarunya yaitu Huawei P4 Series. Dimana smartphone ini mengusung fitur kamera canggih sebagai daya tarik utamanya.

{Baca juga: 4 Casing Ini Bikin Huawei P40 dan P40 Pro Makin Kece}

Bahkan Huawei mengaku bahwa untuk komponen kameranya saja, perangkat tersebut menghabiskan ongkos hingga sekitar 100 USD.

Di tahun mendatang Huawei akan fokus pada kapasitas batreai dan efisiensi daya yang lebih baik. Selain itu inovasi kamera juga menjadi perhatian lain yang akan dikembangkan lebih jauh pada produk Huawei. [IR/HBS]

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI