Telset.id, Batam – Kerap merasa bahwa smartphone buatan Asus terasa lebih mahal harganya dibandingkan smartphone lain meski memiliki spesifikasi tak jauh beda? Rupanya, perusahaan teknologi asal Taiwan itu memang mengakui jika smartphone-nya yang dijual di Indonesia cenderung “lebih mahal”.
Diungkapkan Head of PR Asus Indonesia, Muhammad Firman, ada penyebab kenapa smartphone Asus mahal. Menurutnya, itu terjadi karena pihaknya menerapkan tipe produksi Complete Knock-Down (CKD) yang artinya seluruh smartphone Asus dirakit 100% di Indonesia dan tentunya berimbas pada investasi awal yang besar.
“Kenapa jadi mahal, karena 100% dibuat disini. Smartphone kami dirakit dari awal disini, tak seperti yang lain yang memasang yang telah ada atau tipe produksi Semi Knock-Down (SKD),” jelasnya di Pabrik Satnusa, di Batam, Senin (16/04/2018).
“Asus ZenFone Live adalah smartphone pertama yang 100% diproduksi di Indonesia,” sambung Firman.
Tapi ia menjanjikan bahwa ke depannya smartphone Asus yang dijual di Indonesia akan lebih murah dan bersaing dibandingkan smartphone kompetitor lain di kelasnya.
Baca Juga: Bukan 30%, Asus Mampu Patuhi 100% TKDN
“Kita juga berinvestasi besar demi CKD untuk produksi smartphone di Indonesia,” klaimnya Firman.
“Untuk awal mungkin dari sisi harga ga bisa bersaing tapi kalau nanti kapasitasnya sudah besar, bakal jadi lebih murah,” katanya.
Dengan penerapan tipe produksi CKD juga, Asus merasa pede dapat mematuhi berapapun persentase TKDN yang ditetapkan pemerintah. Seperti diketahui, pemerintah Indonesia memberlakukan persentase TKDN sebesar 30% untuk setiap smartphone 4G yang dijual di Indonesia.
“Kalau pemerintah Indonesia tiba-tiba menaikkan TKDN, kita bisa mengikutinya, bahkan jika sampai 100% sekalipun,“ ujar Firman. (FHP)