Telset.id, Jakarta – Samsung kabarnya bakal menghadirkan smartphone lipat atau foldable dengan harga lebih “ramah” di kantong. Rumornya, produsen asal Korea Selatan ini akan menjual smartphone lipat murah pada tahun depan, alias 2021.
Menurut laporan Display Supply Chain Consultation, Samsung akan memperkenalkan smartphone lipat terbaru pada tahun depan dengan banderol hanya USD 1.000 atau lebih kurang Rp 14 juta per unit.
Saat ini, seperti dilansir Ubergizmo, smartphone lipat Samsung berharga paling murah adalah Galaxy Z Flip. Banderolnya di atas USD 1.000, meski sebenarnya masih jauh lebih murah daripada Galaxy Z Fold 2.
{Baca juga: Samsung Ingin Bantu Apple dan Google Bikin Smartphone Lipat}
Meski berharga murah, seperti dikutip Telset.id, Galaxy Z Flip memiliki kekurangan di perangkat keras. Itulah sebabnya perangkat tersebut tidak begitu populer di kalangan pengguna.
Apalagi, dengan menghabiskan uang hingga USD 1.000, Anda bisa mendapatkan smartphone yang jauh lebih berkualitas ketimbang Galaxy Z Flip. Dengan kata lain, harga adalah kunci untuk memikat konsumen.
Samsung belum bisa dimintai tanggapan mengenai rumor kehadiran smartphone lipat terbaru pada tahun depan dengan banderol hanya Rp 14 jutaan.
Apple Berencana Hadirkan Produk Serupa
Di tengah rumor itu, terdengar desas-desus bahwa Apple mungkin sedang mempertimbangkan untuk mempersembahkan perangkat serupa di masa depan. Mungkin sekitar tahun 2022.
Perusahaan asal Cupertino itu memesan sampel layar lipat ke Samsung dalam jumlah cukup besar. Besar kemungkinan Apple sudah meyakini bahwa pasar smartphone layar lipat bakal gemerlap.
Menurut postingan di Weibo, Samsung digadang memasok sampel layar lipat ke Apple selama periode satu tahun. Beberapa pihak memprediksi, pesanan sampel layar lipat Apple ke Samsung akan dipakai untuk iPhone. Meski demikian, tak menutup kemungkinan Apple akan menggunakannya untuk perangkat iPad.
{Baca juga: Soal Smartphone Lipat, Steve Wozniak: Apple Ketinggalan}
Sejauh ini, beberapa produsen sudah menghadirkan perangkat serupa meski respons pasar tak sesuai dengan harapan. Harga dalam hal ini disinyalir menjadi alasan kenapa konsumen belum mau membeli smartphone lipat.
Hal serupa mungkin menjadi pertimbangan produsen lainnya kenapa belum membuat perangkat serupa. Google dalam hal ini menjadi salah satunya. [SN/IF]