Telset.id, Jakarta – Samsung menjadi perusahaan teknologi pertama di dunia yang memamerkan teknologi MRAM atau Magnetoresistive Random Access Memory untuk komputasi dalam memori.
Data biasanya disimpan dalam DRAM, sehingga CPU bisa mengakses dengan cepat. MRAM mengubah banyak hal dan menggabungkan penyimpanan data dan komputasi, membiarkan kedua proses terjadi pada chip yang sama.
Proses ini secara teoritis jauh lebih cepat dalam kasus seperti itu, karena tidak perlu mentransfer data dari memori ke prosesor dan sebaliknya.
Baca Juga: Terungkap Hasil Benchmark Exynos 2200
Dilansir dari Sammobile, Kamis (20/1/2021), proses dari teknologi MRAM buatan Samsung memberikan penghematan daya yang signifikan karena pemrosesan data terjadi secara paralel di dalam memori.
Demonstrasi ini merupakan terobosan karena sementara solusi komputasi dalam memori lainnya seperti PRAM dan RRAM telah didemonstrasikan, MRAM besutan Samsung merupakan teknologi yang lumayan sulit, terutama karena resistansinya yang rendah.
Juga tidak mungkin untuk menggunakan keunggulan efisiensi daya MRAM dalam arsitektur komputasi standar dalam memori.
Teknologi MRAM dari Samsung
Samsung telah memungkinkan teknologi ini dapat bekerja dengan baik berkat chip array yang dikembangkan sendiri. Teknologi tersebut yang menggunakan jumlah resistansi, alih-alih jumlah arus standar, yang mengatasi masalah resistansi.
Solusi tersebut diuji dengan menjalankan aplikasi AI dan menawarkan akurasi 98% dalam klasifikasi angka tulisan tangan dan akurasi 93% dalam mendeteksi wajah dalam gambar.
Baca Juga: Samsung Exynos 2200 Pakai GPU Xclipse Baru
Samsung mengatakan bahwa teknologi MRAM dapat digunakan untuk pemrosesan AI dan untuk membuat chip AI yang sangat hemat daya.
“Komputasi dalam memori menarik kesamaan dengan otak dalam arti bahwa di otak, komputasi juga terjadi dalam jaringan memori biologis, atau sinapsis, titik-titik di mana neuron bersentuhan.satu sama lain,” jelas Dr. Seungchul Jung, penulis pertama makalah Samsung mengenai MRAM.
“Faktanya, sementara komputasi yang dilakukan oleh jaringan MRAM kami, untuk saat ini, memiliki tujuan yang berbeda dari komputasi yang dilakukan oleh otak, jaringan memori solid-state seperti itu di masa depan dapat digunakan sebagai platform untuk meniru otak dengan memodelkan otak,” tambahnya. (HR/MF)