Telset.id, Jakarta – Bulan lalu, Presiden Samsung, Young Sohn, menggemparkan industri smartphone ketika mengatakan bahwa perusahaan telah jual satu juta unit ponsel lipat Samsung Galaxy Fold dengan harga hampir USD 2.000 atau Rp 27 jutaan per unitnya.
Samsung kemudian mengindikasikan bahwa total hasil jual Galaxy Fold itu tidak benar. Beberapa hari lalu, pada ajang Consumer Electronics Show 2020, bos Samsung Mobile, DJ Koh, mengoreksi jumlah sebenarnya Galaxy Fold yang terjual.
Menurutnya, total jual Galaxy Fold yang diperoleh Samsung hanya berada di kisaran 400 ribu hingga 500 ribu unit. Dengan penjualan sebanyak itu, Samsung berhasil meraup pemasukan USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,6 triliun dari Galaxy Fold.
{Baca juga: Spesifikasi dan Harga Hp Samsung Terbaru}
Ponsel lipat selain Samsung Galaxy Fold adalah Huawei Mate X meskipun terbatas kepada penjualan domestik di China. Menurut perusahaan, Huawei Mate X telah terjual 100 ribu unit per bulan sejak diluncurkan November 2019.
Dikutip Telset.id dari Phone Arena, Senin (13/01/2020), Huawei Mate X dijual seharga USD 2.450 atau lebih kurang Rp 33,7 juta. Dengan penjualan tersebut, Huawei meraup hampir USD 500 juta dari Huawei Mate X.
{Baca juga: Samsung Galaxy Fold vs Huawei Mate X: “El Clásico” Smartphone Lipat}
Artinya, perusahaan asal China itu memperoleh pendapatan sekitar Rp 6,8 triliun dari penjualan Huawei Mate X. Tidak seperti Galaxy Fold yang berlayar lipat dalam, Huawei Mate X punya layar yang bisa dilipat keluar.
Bulan depan, pada ajang Mobile World Congress di Barcelona, Huawei bakal memperkenalkan Huawei Mate Xs. Perangkat tersebut akan dilengkapi dengan chipset Kirin 990 5G dengan 10,3 miliar transistor di setiap chip. (SN/MF)