Perjalanan 9 Tahun Xiaomi Meraih Sukses

Telset.id, Jakarta – Kemarin, Sabtu (06/04), Xiaomi merayakan ulang tahun yang ke sembilan tahun. Dalam kurun waktu tersebut, Xiaomi telah berhasil merengkuh berbagai kesuksesan, yang mengantarkan mereka menjadi rising star di industri smartphone dunia.

Xiaomi telah ‘menciptakan’ trendsetter yang melekat padanya, yakni smartphone berkualitas dengan harga terjangkau.

Dengan kekuatan itu, Xiaomi akhirnya memberikan basis pengikut yang kuat yang disebut sebagai Mi Fans.

Berbagai seri smartphone dengan harga terjangkau telah diluncurkan pabrikan asal China ini. Sebut saja seri Redmi yang kerap mengejutkan konsumen smartphone dan Pocophone yang meluncurkan seri smartphone termurah dengan Snapdragon 845 di tahun lalu.

Akan tetapi, Xiaomi sebenarnya bukanlah perusahaan yang menjual smartphone terjangkau saja bagi para konsumen. Mereka juga cukup sukses menjual beberapa produk lainnya, seperti headphone, Smart TV, skuter listrik, tas, perlengkapan, sampai handuk dan sikat gigi.

{Baca juga: 7 Smartphone Xiaomi Ini Tidak Lagi Dapat Update MIUI}

Mungkin belum banyak yang tahu, bagaimana bisnis Xiaomi bermula. Bagaimana sejarahnya sampai sekarang hingga perusahaan tersebut menjadi salah satu perusahaan terbesar, dan bahkan disebut sebagai “Chinese Phoenix” oleh banyak orang?

Dikira Perusahaan Teknologi Pertanian

Dikutip dari Gizmochina, Minggu (07/04/2019), Xiaomi didirikan oleh 8 co-founder atau pendiri. Mereka adalah Lei Jun, Lin Bin, Li Wanqiang, Kong-Kat Wong, Wang Chuan, Hong Feng, Guangping Zhou, dan Liu De. Rata-rata dari mereka berasal dari perusahaan teknologi besar, seperti Google, Kingsoft, Microsoft, hingga Motorola.

Perusahaan ini mulai beroperasi di Beijing, China pada tanggal 6 April 2010 silam dengan hanya memiliki 14 karyawan saja. Tapi saat ini, mereka telah memiliki 18.000 karyawan yang tersebar di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Nama Xiaomi sendiri berasal dari bahasa China yang berarti “Millet”. Nama tersebut muncul ketika ayah dari salah seorang pendiri memasak bubur millet untuk seluruh tim, dan akhirnya mereka memutuskan untuk menggunakan nama “Xiaomi” karena mewakili visi soal keterjangkauan dan nutrisi.

{Baca juga: Terbesar dalam Sejarah, Ini Bonus yang Diterima Bos Xiaomi}

Yang menarik, saat Lei Jun mendaftarkan merek Mi di China, seseorang bertanya kepadanya apakah Xiaomi merupakan perusahaan teknologi pertanian atau bukan.

“Seseorang bertanya apakah kami perusahaan teknologi pertanian inovatif,” katanya.

Xiaomi punya logo “Mi” yang merupakan singkatan dari “Mobile Internet”. Mi juga diketahui punya singkatan tersembunyi, yakni “Mission Impossible” yang memberi pengingat kepada mereka bahwa akan selalu ada tantangan yang harus diatasi Xiaomi.

Menggebrak dengan MIUI dan Seri Mi

Di tahun pertamanya, perusahaan ini menciptakan MIUI yang mereka luncurkan di China. MIUI merupakan sistem operasi pertama mereka berbasiskan Android buatan Google.

Setahun kemudian, Lei Jun dkk meluncurkan smartphone petama mereka, Mi 1 pada 16 Agustus 2011. Mi 1 jadi smartphone yang mengubah “pola pasar smartphone China” dengan prosesor dual-core 1.5 GHz yang hanya dijual secara online dengan harga (saat itu) USD 300 atau Rp 4,2 jutaan.

{Baca juga: Banyak Pengguna Protes, Bos Xiaomi Janji Rombak Iklan MIUI}

Selang setahun, mereka lagi-lagi menggebrak pasar dengan hadirnya Mi 2 yang ditenagai prosesor Snapdragon S4 Pro APQ8064 yang langsung disukai masyarakat China. Smartphone ini langsung meningkatkan penjualan Xiaomi menjadi 7,19 juta unit di tahun 2012.

Di tahun ini juga, Xiaomi mengadakan festival pertama mereka, Mi Pop Festival yang diadakan pada bulan April di Beijing, China. Ajang ini awalnya merupakan acara perayaan khusus orang-orang yang tergabung dengan mereka.

Redmi Lahir dan Jadi Favorit Mi Fans

Pada Juli 2013, perusahaan memperkenalkan lineup baru, yakni Redmi yang fokus ke segmen entry-level terjangkau. Model pertama yang diluncurkan adalah Redmi 1 dengan prosesor MediaTek MT6589 dan RAM 1GB.

Smartphone ini langsung jadi favorit Mi Fans, karena lebih dari 9 juta Mi Fans melakukan pre-order melalui situs Qzone atau situs media sosial buatan Tencent . Redmi 1 juga langsung meningkatkan penjualan Xiaomi di tahun tersebut menjadi 18,3 juta unit atau tumbuh lebih dari 50% secara year-on-year.

Di tahun yang sama, Xiaomi juga merilis seri Mi 3 yang jadi model flagship dan akan dijual secara global di tahun berikutnya. Smartphone ini hadir dalam dua versi, menggunakan Snapdragon 800 dan Nvidia Tegra 4.

Ekosistem Mi Terbentuk

Pada tahun 2014, Xiaomi mulai membentuk ekosistem Mi. Perusahaan meluncurkan berbagai gadget seperti Mi Band, Mi Air Purifier, dan lainnya. Hadirnya ekosistem Mi langsung membuat Xiaomi menjadi startup paling bernilai di tahun itu.

Hingga kini ekosistem Mi terus berkembang merambah produk sehari-hari masyarakat dunia, seperti handuk, sikat gigi, bantal, tas, dan lainnya. Mereka juga terus meningkatkan produk teknologi di ekosistem ini, dengan menghadirkan Smart TV, rice cooker, sampai speaker.

Di tahun 2014 juga, Xiaomi melebarkan sayap bisnisnya ke beberapa negara Asia, seperti India, Singapura, Malaysia, dan Filipina yang dibarengi dengan hadirnya line-up baru, yakni Redmi Note. Kala itu, Xiaomi pun sukses menjual lebih dari 61,12 juta unit smartphone.

2016, Tahun Buruk Bagi Xiaomi

Secara keseluruhan, tahun 2016 merupakan tahun yang buruk bagi Xiaomi. Mereka terpaksa harus angkat kaki dari Brazil setelah tidak sukses bersaing di Negeri Samba itu. Selain itu, strategi penjualan online Xiaomi juga tidak lagi efektif, karena kalah saing dari solidnya penjualan offline dari merek kompetitor seperti Oppo dan Vivo.

Xiaomi hanya mampu menjual 53 juta unit smartphone, turun jauh dari perolehan tahun 2015 yang mencapai 70 juta unit smartphone. Akan tetapi, Xiaomi terus berjuang dengan meluncurkan produk berkualitas, salah satunya Xiaomi Mi Mix.

Smartphone ini mengejutkan pasar, karena menjadi smartphone bezel-less dengan aspek rasio layar terhadap body yang tinggi saat itu. Seri Mi Mix bahkan terus berlanjut sampai sekarang dengan ciri khas desain yang cantik, mewah, dan spesifikasi yang bertenaga.

Fokus Offline Lewat Mi Store

Sadar penjualannya turun, Xiaomi langsung memacu dirinya dengan menyiapkan strategi lain. Xiaomi akhirnya menjamah pasar offline dengan target membuka 200 Mi Store di China pada akhir tahun 2017.

Selain itu, mereka juga terus memperkuat basis bisnis di India dengan membuka sejumlah Mi Store di sana. Hasilnya, penjualan Xiaomi meningkat drastis dengan menjual 92 juta unit smartphone pada akhir tahun.

{Baca juga: Sayang Sekali, Redmi Note 7 Pro Gak Masuk ke Indonesia}

Di tahun itu juga, Xiaomi mencetak sejarah dengan melewati Samsung sebagai brand smartphone nomor 1 di India pada tahun 2017. Tentu, ini adalah pencapaian yang luar biasa dari sebuah perusahaan teknologi yang masih “seumur jagung”.

Setahun setelahnya, Xiaomi terdaftar di bursa saham Hong Kong dengan harga HK$ 17 yang membuat valuasi Xiaomi meningkat drastis menjadi USD 54 miliar atau Rp 762 triliun (kurs saat ini). Tahun 2018 juga jadi tahun yang bersejarah bagi Xiaomi, karena target penjualan 100 juta smartphone akhirnya tercapai dengan total penjualan 122 juta unit!

Sukses Kurang dari 1 Dekade

Mi Mix 3 ke Indonesia

Selama 9 tahun beroperasi, ada banyak pencapaian yang diraih Xiaomi. Salah satu yang paling mentereng adalah, mereka mampu menjadi perusahaan teknologi tercepat yang melampaui target pendapatan sebesar RMB 100 miliar dalam waktu 7 tahun.

Pencapaian itu melewati Apple yang bisa memperolehnya dalam 20 tahun, Facebook dalam 12 tahun, Google dalam 9 tahun, Alibaba dalam 17 tahun, dan Huawei dalam 21 tahun. Nah, itu sejarah singkat dan perkembangan Xiaomi sampai tahun ini.

Sekali lagi, selamat ulang tahun yang ke-9 untuk Xiaomi! (FHP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


Related Articles

HARGA DAN SPESIFIKASI
REKOMENDASI
ARTIKEL TEKINI