Telset.id, Jakarta – Dua brand smartphone yang berada di bawah bendera BBK Electronics, Oppo dan OnePlus dikabarkan akan segera hengkang dari pasar Eropa. Terdapat beberapa faktor mengapa keduanya harus pamit dari Benua Biru tersebut.
Menurut media asal China 36Kr yang Telset kutip dari Gizchina pada Selasa (28/03/2023), Oppo bersiap-siap untuk berhenti melakukan penjualan di Eropa tepatnya di Jerman dan Inggris. Alasannya karena perusahaan mengalami kerugian selama beroperasi disana.
Selain itu, pendekatan pasar Oppo yang lambat di masa lalu juga membuatnya kalah bersaing dengan brand-brand lain. Faktor lainnya inflasi dan invasi Rusia ke Ukraina yang memberikan dampak buruk bagi ekonomi makro.
BACA JUGA:
- Manajer Keuangan Oppo Ditangkap karena Kasus Penipuan Pajak
- Spesifikasi OnePlus Ace 2 Terungkap, Cocok Buat Gamer
Kabar Oppo yang ingin mundur diikuti pula oleh OnePlus. Kali ini infonya dari Max Jambor, pengamat teknologi yang kerap memberikan bocoran seputar smartphone.
Max menyatakan kalau brand yang masih satu perusahaan dengan Oppo yakni OnePlus ini akan meninggalkan beberapa negara di Eropa. Menurutnya OnePlus pamit di pasar Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda. Sedangkan mereka akan tetap berada di Spanyol, Swiss, Italia, dan beberapa pasar Eropa lainnya untuk saat ini.
Sebenarnya kabar pamitnya Oppo dan OnePlus sempat ramai karena keduanya sudah kalah dalam sengketa paten dengan Nokia di Jerman, yang membuatnya dilarang meluncurkan produk mereka di negara tersebut.
Kabar mengenai keluarnya Oppo dan OnePlus dari pasar Eropa dibantah oleh kedua perusahaan. Duo smartphone yang baru merger ini mengaku masih berada di Eropa dan berkompetisi dengan vendor-vendor lain.
BACA JUGA:
- Tablet OnePlus Pad Punya Tonjolan Kamera Misterius
- Oppo Patenkan Touch Module Smartphone Mirip Tuts Piano
Apalagi masing-masing dari mereka, yakni Oppo dan OnePlus, meluncurkan Find N2 Flip dan OnePlus 11 di Eropa.
Smartphone flagship yang sempat dipamerkan di ajang Mobile World Congress (MWC) 2023 di Barcelona Spanyol. Hal ini semakin mempertegas kalau dua vendor asal China ini masih berupaya menggaet konsumen Eropa dengan produk yang inovatif. [NM/HBS]