Telset.id, Jakarta – General Motors (GM) resmi mengakhiri layanan Cruise, anak perusahaannya yang bergerak di bidang robotaxi.
Menurut laporan yang dilansir dari The Verge, GM akan mengintegrasikan teknologi Cruise ke dalam tim teknis internal perusahaan. Langkah ini menandai pergeseran strategi GM untuk fokus pada pengembangan program bantuan pengemudi canggih (advanced driver assistance programs) dan kendaraan otonom pribadi di masa depan.
Cruise pertama kali diakuisisi oleh GM pada 2016 sebagai bagian dari ambisi besar untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom. Namun, perjalanan Cruise penuh tantangan, terutama setelah insiden di San Francisco tahun lalu, di mana salah satu mobil otonomnya terlibat kecelakaan dengan seorang pejalan kaki.
BACA JUGA:
Insiden tersebut memicu serangkaian investigasi yang berujung pada penghentian total operasi Cruise selama beberapa waktu.
Meskipun layanan sempat dilanjutkan secara terbatas, insiden tersebut memberikan dampak besar pada kepercayaan publik dan regulasi keselamatan.
Menurut The Verge, situasi ini menciptakan tantangan besar yang sulit diatasi oleh GM. Akhirnya, GM memutuskan untuk menghentikan layanan robotaxi Cruise dan mengarahkan sumber daya untuk mengembangkan teknologi kendaraan otonom internal.
Langkah GM untuk mengintegrasikan Cruise ke tim teknis internal menunjukkan komitmen mereka terhadap pengembangan kendaraan masa depan yang lebih aman dan canggih. Teknologi bantuan pengemudi dan kendaraan otonom pribadi diyakini akan menjadi solusi yang lebih dapat diterima oleh masyarakat dibandingkan dengan layanan robotaxi yang saat ini masih mendapatkan sorotan tajam.
BACA JUGA:
- Tesla Mau Integrasikan Teknologi AI dari Grok ke Mobil Buatannya
- Canggih! Gerakan Robot Optimus Tesla Terbaru Mirip Manusia
Keputusan ini juga mencerminkan dinamika industri kendaraan otonom yang terus berkembang, dengan fokus yang semakin kuat pada keselamatan dan kepercayaan pengguna. GM berupaya untuk memastikan bahwa inovasi mereka di masa depan mampu memenuhi standar tersebut.