Telset.id, Jakarta – Xiaomi melakukan fase uji coba fitur peringatan dini gempa bumi (EEW) untuk HP yang beredar di Indonesia. Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna akan mendapatkan pemberitahuan saat terjadi gempa bumi di sekitarnya.
Peringatan yang ada di HP Xiaomi diklaim mampu memperingatkan pengguna hingga belasan detik sebelum gempa terjadi.
Begitu fiturnya diaktifkan di HP Xiaomi dan setelah BMKG mendeteksi gempa, maka fitur akan mensinkronisasi informasi peringatan dini ke server Xiaomi melalui channel khusus.
Baca juga: Akhis Kasus Xiaomi Mi 11 Ultra yang Terbakar
Xiaomi juga akan menggunakan channel prioritas untuk mendorong informasi peringatan gempa kepada pengguna di daerah terdampak.
Informasi yang diberikan adalah magnitudo gempa, estimasi datang, dan intensitas gempa. Semua informasi tersebut akan hadir secara lengkap di layar smartphone pengguna.
Fitur Peringatan Dini Gempa Bumi di HP Xiaomi
Teknologi EEW dikembangkan oleh Institute of Care-life (ICL) di Chengdu, China, sejak tahun 2008. Lembaga riset ini berhasil mengirimkan peringatan gempa bumi yang merusak hingga 65 kali tanpa ada kesalahan.
Adapun untuk pengembangan fitur di Indonesia, Xiaomi dan ICL bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kerja sama pengembangan telah dilakukan sejak tahun 2019 dan kini sudah memasuki fase beta testing.
Apabila sudah dirilis, HP Xiaomi yang bisa mengaktifkan fitur peringatan dini gempa bumi adalah smartphone yang berjalan di sistem operasi MIUI 12, MIUI 12.5, dan MIUI 13.
Baca juga: Daftar HP Xiaomi yang Dapat Update MIUI 13
Country Director Xiaomi Indonesia, Alvin Tse menuturkan kalau pengembangan fitur peringatan dini bertujuan agar pengguna lebih tanggap bencana khususnya bencana gempa bumi.
“Melalui inisiatif ini, kami berharap untuk bisa membantu warga Indonesia melalui kegiatan CSR selaku perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial,” kata Alvin.
Sedangkan menurut Rahmat Triyono selaku Kepala Pusat Seismologi Teknik BMKG, pihaknya akan melakukan evaluasi secara rutin selama fase uji coba.
“Evaluasi akan terus dilakukan untuk mengukur tingkat keberhasilannya di Indonesia. Kami berharap fitur ini bermanfaat bagi warga Indonesia,” harap Rahmat. (NM/MF)