Telset.id, Jakarta – Asus menanggapi aduan para pengguna ROG Phone 3 yang tidak mendapatkan sinyal di SIM 2. Perusahaan asal Taiwan ini tengah menyelidiki gangguan di Asus ROG Phone 3 tersebut, dan dugaan awal mengarah kepada mesin CEIR yang mengakibatkan ponsel tersebut terblokir.
Tanggapan Asus Indonesia soal gangguan SIM 2 di ROG Phone 3 dibagikan oleh pengaman smartphone, Herry SW. Melalui akun @herrysw, ia mengunggah lembar pengumuman dari PT Asus Technology Indonesia Batam.
“Teman, ada informasi yang perlu diketahui pengguna ROG Phone 3 bergaransi resmi Asus Indonesia. Silakan langsung membacanya di file terlampir,” katanya.
Teman, ada informasi yang perlu diketahui pengguna ROG Phone 3 bergaransi resmi Asus Indonesia. Silakan langsung membacanya di file terlampir. pic.twitter.com/q3Yh1vijGe
— Herry SW (@herrysw) October 7, 2020
Dikatakan, manajemen Asus Indonesia telah mengetahui bahwa sebagian pengguna ROG Phone 3 mengalami gangguan jaringan di slot SIM 2.
{Baca juga: Mesin CEIR Belum Ada, Aturan IMEI Tidak Berjalan Efektif?}
Dugaan awal, gangguan tersebut disebabkan oleh database mesin CEIR atau Centralized Equipment Identity Register yang dikelola pemerintah RI penuh, sehingga Asus ROG Phone 3 versi resmi pun terblokir.
“Setelah kami selidiki bersama pihak operator seluler dan mitra produksi kita, tampaknya gangguan tersebut disebabkan oleh kendala pada sistem database CEIR yang dikelola oleh pemerintah,” tulis Manajemen Asus Indonesia.
Atas gangguan tersebut, Asus pun memberikan kompensasi berupa perpanjangan garansi khusus selama 6 bulan kepada pengguna yang terdampak. Perpanjangan garansi ini merupakan wujud tanggung jawab Asus kepada pengguna dan mitra distribusi.
“Harapannya, pemerintah dalam menyelesaikan masalah terkait registrasi IMEI di jaringan operator seluler dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan,” tambah Manajemen Asus Indonesia.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan kapasitas mesin CEIR mulai penuh. Akibatnya proses input data IMEI berhenti sementara.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika (IET) Kemenperin, Dini Hanggandari, menjelaskan bahwa penyebab penuhnya CEIR adalah tidak adanya data realisasi Tanda Pendaftaran Produk (TPP) Impor dan produksi Handphone, Komputer dan Tablet (HKT).
Akibatnya kapasitas mesin CEIR mulai penuh karena data yang masuk hanya data rencana TPP HKT saja. Kapasitas mesin menjadi penuh karena data rencana tidak diimbangi oleh data realisasi.
“Data TPP yang ada selama ini kita sudah masukkan ke CEIR dan CEIR itu penuh. Yang kami takutkan akan down karena terlalu banyak,” tambah Dini.
Kemenperin pun akhirnya memutuskan untuk menghentikan sementara proses input IMEI dari data TPP HKT. Tujuannya untuk mencegah kerusakan yang bisa saja terjadi akibat kepenuhan data.
“CEIR ini untuk sementara tidak dapat menerima TPP IMEI yang berasalkan dari Kemenperin yang terbaru. Jadi, saat ini kesulitan,” jelas Dini.
{Baca juga: Kapasitas Mesin CEIR Penuh, Proses Input IMEI Disetop Sementara}
Melalui diskusi virtual melalui YouTube Sobat Cyber Indonesia Official pada Rabu (30/09/2020) Dini mengatakan jika Kemenperin, Kominfo tengah mencari solusi atas masalah tersebut.
Saat ini opsi yang muncul adalah membersihkan data nomor IMEI dari perangkat HKT yang tidak aktif dari mesin CEIR.
“Jadi hanya IMEI yang aktif saja tetap ada CEIR,” tuturnya. (NM/MF)