Telset.id, Jakarta – Pemain Destiny 2 digugat oleh Bungie selaku pengembang game gara-gara melakukan pengancaman terhadap karyawan dan bermain curang.
Gugatan terhadap pemain Destiny 2 keluar pada hari sama saat Bungie resmi menjadi studio PlayStation. Bungie mengklaim, pemain bernama Luca Leone melanggar kebijakan.
Kebijakan yang dimaksud adalah Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak Terbatas game. Bungie meminta ganti rugi USD 150 ribu dan perintah pencegahan terhadap Leone.
Telset kutip dari Engadget, Selasa (19/7/2022), Bungie menggugat agar Leone tidak lagi melecehkan, menguntit, atau terlibat kontak tidak diinginkan dengan siapapun.
BACA JUGA:
- Game Destiny untuk Android dan iOS Segera Hadir
- God of War Ragnarok Rilis 9 November 2022 di PS5 dan PS4
Bungie melarang Leone beberapa kali karena menggunakan perangkat lunak cheat Destiny 2 ketika streaming di konsol Twitch. Leone kemudian membuat 13 akun.
Studio mengklaim, Leone melanggar kebijakan di bidang lain, termasuk menjual akun Destiny 2 yang berisi emblem atau lencana yang tidak dapat dipindahtangankan.
Bungie mengklaim pula bahwa Leone telah membuat ancaman terhadap studio dan karyawannya. Leone mencuit berisi ancaman membakar gedung kantor Bungie.
Ia juga mengancam keselamatan karyawan Bungie. Mei 2022, gambar lencana manajer komunitas Destiny 2, Dylan Gafner, muncul di Twitter dan diklaim milik Leone.
Akun Twitter yang diklaim milik Leone telah dikunci. Saluran Twitch Leone juga tidak menampilkan konten selain keterangan mengenai profil pribadi orang tersebut.
Pengajuan gugatan Bungie mengikuti sejumlah contoh pelecehan terhadap pengemban. Pemimpin desain kotak pasir Destiny 2, Kevin Yanes, bahkan tak lagi pakai Twitter.
Pemain dilaporkan bereaksi dengan marah kepada Yanes yang mengatakan item dari Destiny asli tidak akan kembali. Amarah tersebut mengarah kepada pelecehan.
“Saya memimpikan suatu hari pengembang permaianan bisa secara terbuka melakukan diskusi mengenai pekerjaan tanpa dilecehkan,” tulis Gafner di Twitter, Sabtu.
BACA JUGA:
Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan oleh Bungie. Bulan lalu, Bungie menggugat seseorang yang diduga mengunggah musik dari soundtrack permainan Destiny 2.
Beberapa minggu lalu, pengembang Sony Santa Monica menerima ancaman dan foto alat kelamin karena tidak mengungkapkan tanggal rilis game God of War: Ragnarok. [SN/HBS]