Telset.id, Jakarta – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung kehadiran game berjudul Fantasy Town. Alasannya game tersebut mampu memberikan edukasi dan melestarikan budaya Indonesia.
Menurut Plt Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Josua Puji Mulia Simanjuntak game ciptaan Arumgames ini mampu memberikan dampak positif berupa edukasi mengenai budaya Indonesia.
“Kemenparekraf menyambut baik kehadiran Fantasy Town dalam perannya untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Kami akan terus mendukung pertumbuhan industri game di Indonesia,” tutur Josua.
{Baca juga: Fantasy Town, Game Simulasi Android dengan Karakter Khas Indonesia}
Melalui konferensi pers virtual pada Kamis (30/07/2020) Josua berharap agar game dengan muatan budaya ini tidak hanya terkenal di Indonesia saja. Game ini diharapakan mampu memperkenalkan Indonesia ke mancanegara melalui game yang ditawarkan.
“Semoga kedepannya, Fantasy Town dapat ikut terus mengenalkan budaya Indonesia hingga ke mancanegara,” tutup Josua.
Pada kesempatan tersebut Direktur Garena Indonesia, Hans Kurniadi Saleh negara Indonesia adalah negara yang memiliki budaya yang kaya seperti kesenian dan tempat bersejarah yang tersebar di banyak daerah.
“Ada begitu banyak kekayaan dan material penting dari kultur Indonesia seperti seni, sejarah, dan peninggalan,” tutur Hans.
Hans ingin mengangkat budaya tersebut dalam bentuk game. Untuk itu Garena Indonesia merilis game bergenre farming simulator dengan mengedepankan budaya Indonesia.
{Baca juga: Garena Rilis Game Balapan “Ala CTR”, Speed Drifters}
“Fantasy Town merupakan sebuah usaha dari Garena Indonesia untuk melestarikan budaya lokal ini sehingga dapat diakses oleh siapa saja secara digital,” tambah Hans.
Fantasy Town merupakan game online berbasis farming simulator dimana pemain bisa melakukan berbagai aktivitas bertani.
Pemain akan melakukan kegiatan seperti bercocok tanam, membangun kota impian, berpetualang ke tempat baru dan melawan monster.
Keunikan game ini adalah adanya berbagai karakter dan kostum yang berasal dari cerita rakyat Indonesia seperti Kabayan, Iteung, hingga Radu yang terinspirasi dari pakaian adat Madura.
Game ini juga mempromosikan bangunan candi-candi di Indonesia, yang menjadi cagar budaya dan bahkan peninggalan sejarah dunia.
Seperti Candi Borobudur, Monumen Nasional (Monas), Lawang Sewu, Kota Tua Jakarta, Rumah Gadang, Rumah Adat Daerah Istimewa Yogyakarta, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua dan Makassar.
{Baca juga: Cara Dapatkan Kode Redeem Free Fire dan Menukarnya}
Hans berharap agar game dapat memberikan edukasi kepada pemain mengenai budaya Indonesia khususnya bagi anak-anak dan remaja.
“Melalui game ini diharapkan dapat bermanfaat untuk kepentingan edukasi budaya dalam menginspirasi generasi mendatang,” harap Hans.
Game ini sebelumnya telah rilis pada pertengahan Juli 2020 lalu. Namun saat ini Fantasy Town telah resmi hadir dan sudah dapat diunduh di Google Play Store dan Apple Store.
Game Fantasy Town ini dibuat oleh developer Indonesia di Arumgames, serta dirilis oleh Garena Indonesia sebagai publisher. [NM/HBS]