Telset.id, Jakarta – Demi mencegah penyebaran wabah virus Corona, konferensi game Electronic Entertainment Expo atau E3 2020 batal digelar. Keputusan ini diambil oleh pihak penyelenggara, yaitu Entertainment Software Association (ESA).
Konferensi E3 2020 yang rencananya diadakan pada 9 sampai 11 Juni di Los Angeles Convention Center itu dibatalkan juga karena Amerika Serikat masuk ke dalam status siaga karena infeksi virus Corona.
Sejak tanggal 5 Maret 2020, ESA menjelaskan bahwa pihaknya telah memantau dan mengevaluasi situasi setiap hari. Ini adalah pertama kalinya konferensi game tahunan tersebut dibatalkan dalam 25 tahun terakhir selama penyelenggaraannya.
{Baca Juga: 5 Berita Hoaks Terkait Virus Corona Diusut Kepolisian}
E3 2020 yang batal diadakan, tentu berimbas pada beberapa pengumuman penting terkait video game dan peluncuran konsol juga akan ditunda. Misalnya saja PlayStation 5 atau PS5 dan Xbox Series X yang pastinya batal diperkenalkan di sana.
Sebelumnya, pameran teknologi global, Mobile World Congress (MWC) 2020 batal digelar menyusul kekhawatiran penyelenggara GSMA terhadap penyebaran wabah virus Corona. Dibatalkannya MWC 2020 mengakibatkan kerugian bagi banyak pihak, termasuk kota Barcelona.
Berdasarkan laporan baru-baru ini, Barcelona sebagai tuan rumah mengalami kerugian mencapai 500 juta Euro atau setara Rp 7,4 triliun akibat MWC 2020 yang batal digelar.
Bukan cuma kota Barcelona saja, dibatalkannya MWC 2020 pun berdampak buruk bagi GSMA, panitia, dan banyak perusahaan teknologi. Dilaporkan, setidaknya 14.000 panitia MWC 2020 batal bekerja di acara prestisius ini.
{Baca Juga: Virus Corona Serang Italia, Apple Terkena Dampaknya}
Kota Catalan tersebut seharusnya akan kedatangan sekitar 109 ribu pengunjung dari 200 negara, di mana 59% di antaranya adalah eksekutif senior. Acara ini pun mendatangkan tak kurang dari 7.900 CEO perusahaan, 2.800 perusahaan teknologi, 3.640 analis dan jurnalis dari ratusan media seluruh dunia.
Wabah virus Corona menjadi alasan utama kenapa acara ini dibatalkan. Apalagi, sebagian besar perusahaan teknologi yang ikut serta berasal dari China, dan banyak peserta kongres pun setidaknya 15% dari Asia.
Keputusan yang diambil bukan menunda MWC 2020 hingga keadaan menjadi lebih kondusif, melainkan meniadakan event akbar tersebut pada tahun 2020 ini. (HR/MF)