Zoom Rilis Fitur Otentikasi Dua Faktor, Diklaim Lebih Aman

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Zoom sempat dihantam isu tak sedap terkait pelanggaran privasi pengguna. Untungnya mereka segera berbenah. Hasilnya, Zoom baru saja memperkenalkan fitur otentikasi dua faktor (2FA), untuk keamanan dan privasi pengguna yang lebih baik.

Fitur 2FA terbaru ini akan meminta pengguna untuk menunjukkan dua atau lebih bukti, atau kredensial yang mengautentikasi kepemilikan akun mereka.

{Baca juga: Zoom Update Fitur Baru untuk Cegah “Zoom-bombing”}

Jadi, seperti dikutip Telset.id dari Gadget360, nanti harus menunjukkan sandi atau PIN, termasuk sesuatu yang dimiliki pengguna seperti kartu pintar atau ponsel, atau sesuatu yang dimiliki pengguna seperti sidik jari atau suara.

Aplikasi konferensi video populer ini memungkinkan pengaktifan 2FA hanya untuk pengguna dengan peran tertentu atau di grup tertentu, selain dari opsi untuk mengaktifkannya bagi semua pengguna dalam satu akun.

Zoom menyiapkan fitur baru 2FA ini setelah banyak menerima tuduhan pelanggaran privasi. dan sejak itu perusahaan telah memperkenalkan beberapa fitur keamanan untuk penggunanya.

Seperti misalnya Zoom beberapa waktu lalu telah meluncurkan fitur baru untuk membantu pengguna melawan para peretas dan troll yang membajak video telekonferensi.

Zoom akan menempatkan tombol baru untuk memungkinkan moderator melaporkan perilaku mencurigakan. Fitur ini dibuat untuk menangkal Zoom-bombing.

Nantinya, dengan menekan tombol baru di aplikasi, moderator bisa melaporkan kejadian atau tindakan di luar normal ke tim Trust and Safety Zoom. Selanjutnya, tim bakal mengevaluasi masalah dan memblokir pengguna yang terbukti melakukan aksi negatif.

fitur itu akan dimasukkan dalam pembaruan aplikasi Zoom dan diluncurkan pada Minggu (26/4/2020) mendatang. Fitur tersebut hadir untuk untuk mengatasi fenomena bernama “Zoom-bombing”.

Sekadar informasi, “Zoom-bombing” adalah fenomena di aplikasi Zoom, di mana penjahat mengganggu pertemuan virtual dengan meneriakkan kata-kata kotor, menampilkan gambar-gambar tertentu yang mencela, atau menempatkan pornografi di layar.

Insiden itu telah mengganggu sekolah dan lembaga pemerintah yang mau tak mau menggunakan Zoom di tengah kebijakan karantina di rumah guna mencegah penularan virus corona. Serangan tersebut terjadi cukup sering.

{Baca juga: Kembangkan Layanan Enkripsi, Zoom Akusisi Keybase}

Hadirnya fitur otentikasi dua faktor ini dirilis setelah sebelumnya Zoom mengumumkan telah mengakusisi perusahaan keamanan dan privasi Keybase. Akusisi tersebut bertujuan untuk mengembangkan layanan enkripsi end-to-end di layanan video conference mereka.

CEO Zoom Eric Yuan menyatakan jika akusisi Keybase adalah rencana mereka untuk membangun enkripsi end-to-end demi keamanan privasi pengguna. [HBS]

 

ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI