Waduh! Mikrofon Zoom Tetap Aktif Walau Rapat Sudah Berakhir

REKOMENDASI
ARTIKEL TERKAIT

Telset.id, Jakarta – Fungsi mikrofon di aplikasi Zoom di komputer MacOS ternyata bermasalah dan berpotensi melanggar hak privasi pengguna. Bagaimana tidak, terdapat bug yang membuat mikrofon perangkat MacOS tetap menyala walau meeting online di Zoom telah berakhir.

Dilansir Telset dari 9to5mac pada Minggu (13/2/2022), sejak Desember 2021 lalu para pengguna Zoom di MacOS mengeluh mikrofon bermasalah yang membuatnya terus menyala walaupun rapat sudah selesai.

Hal ini dapat terlihat dari titik berwarna oranye di bilah menu yang menunjukkan kalau mikrofon sedang aktif. Ternyata ketika pengguna sudah meninggalkan rapat online, titik oranye tersebut tetap muncul.

Baca juga: Cara Mengaktifkan Focus Mode di Zoom

Alhasil para pengguna ramai membicarakannya di forum komunitas Zoom, karena ini berkaitan dengan privasi pengguna. Menanggapi bug pada fitur mikrofon di Apple MacOS, akhirnya Zoom melakukan pembaruan aplikasi.

Melalui keterangan resminya, Zoom menyatakan kalau ada mikrofon yang bermasalah akan diperbaiki pada update aplikasi versi 5.9.3.

Untuk itu perusahaan meminta pengguna untuk memperbarui aplikasi ke versi terbaru yang tersedia dan juga merekomendasikan agar fitur pembaruan otomatis diaktifkan.

“Kami mengalami bug yang berkaitan dengan klien Zoom untuk macOS, yang dapat menunjukkan lampu indikator oranye terus muncul setelah meninggalkan rapat, panggilan, atau webinar,” jelas Zoom.

“Bug ini telah diatasi di klien Zoom untuk macOS versi 5.9.3 dan kami menyarankan Anda memperbarui ke versi 5.9.3 untuk menerapkan perbaikan,” tambahnya.

Upaya Zoom melakukan perbaikan bug tidak mendapat tanggapan positif dari pengguna. Sebagian besar pengguna curiga karena Zoom tidak memiliki rekam jejak yang baik dalam mengkhawatirkan privasi data pengguna.

Baca juga: Cara Bikin ‘Wajah Kartun’ di Zoom Meeting

Apalagi pada Agustus tahun lalu Zoom harus membayar denda sebesar USD 85 juta atau Rp 1,2 trilun kepada Federal Trade Commission (FTC) Amerika Serikat atas 2 kasus mengenai privasi data.

Pertama, Zoom berbohong tentang enkripsi end-to-end pada layanannya. Awalnya perusahaan penyedia aplikasi video conference itu mengaku kalau sudah menghadirkan enkripsi sejak tahun 2016.

Nyatanya fitur tersebut baru hadir di tahun 2020. Kedu,a Zoom dinilai membiarkan serangan Zoombombing atau serangan interupsi yang tidak diinginkan terjadi di platform mereka. (NM/MF)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini


ARTIKEL TEKINI
HARGA DAN SPESIFIKASI